Sabtu, 22 Maret 2008

Foto keluarga


















pujian,
sanjungan,
manismengiris
sangat sadis aku menolak
itutak ada keceriaannya disituhanya kedukaan
yang terus mengerak sendumakin
lama melesak sesak ke paru-paru
selalu berkata rindutak pernah lepas
dari syahdumendayu dan terus mendayu
aku bukan itu

aku hanya pemburubukan pencumbu
penat aku dibuat melinu hampir pecah otak ku
termangu, menunggu,
tinggalkan lah akusendiri berlalu
berdiri diatas abu abu

albumku








Di bulan maulid iniAku teringatkan Rasul ku.


Teringatkan sejarah perjuangan hidup baginda.


Yang pernah ku baca didalam kitab2 agama.


Dan hati ini merasa sayuTerasa ingin berjumpa dengan beliau


Dan ingin mencium tangannya yang mulia itu.




Di bulan maulid ini


Aku teringatkan juga arwah kakekku


Terkenang perjuangan hidup beliau


Bersusah payah menolong bangsanya sendiri


Sehingga kami anak2nya memikul beban


kesusahan hidupAkibat hatinya


yang teramat suka menolong orang lain yang didalam kesusahan.




Dibulan maulid ini...Aku terfikirkan diriku sendiri


Yang hidup serba lapang dan tenang merasa cukup


dengan amal dan ilmuku


Sibuk dengan urusan keluarga dan kerjaku


Yang selalu dihantui oleh bayangan wajah arwah bapaku


Dan perjuangan hidup Rasul ku!


Dan aku masih tidak dapat berbuat apa-apa!



Jumat, 14 Maret 2008

khalil gibran


kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat
ketika kita menemukan seseorang yangkeunikannya sejalan dengan kita,
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehanserupa yang dinamakan cinta.
Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,melainkan suatu awal kehidupan baru,kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,mereka yang telah dan tengah mencari danmereka yang telah mencoba.karena merekalah yang bisa menghargai betapapentingnya orang yang telah menyentuh kehidupanmereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamumenitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dankamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dankamu masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu ”
Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukancinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu matikamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalumendapatkan keinginannya, melainkan merekayang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entahbagaimana dalam perjalanan kehidupan.kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiridan menyadari bahwa penyesalan tidakseharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinyasebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidupyang telah kau buat.
Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” akulupa ….”menunggu selamanya ketika kamu berkata ”tunggu sebentar ”tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan akusendiri ”mebuka pintu meski kamu belum mengetuk danbelum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”mencintai juga bukanlah bagaimana kamumelupakan dia bila ia berbuat kesalahan,melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,melainkan bagaimana kamu mengerti.bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apayang kamu rasa,bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkanbagaimana kamu bertahan.
Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harusberhenti mencintai seseorang, bukan karena orangitu berhenti mencintai kita melainkan karena kitamenyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagiaapabila kita melepaskannya.
kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalahorang yang tak pernah menyatakan cintakepadamu, karena takut kau berpaling danmemberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akanmenyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kausadari
Friday, June 2nd, 2006
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasamerestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonandan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.

CINTA (III)
Friday, June 2nd, 2006
Kelmarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ tentang misteri dan kesucian cinta.Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya rapuh wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah, aku mewarisinya dari Manusia Pertama.”
Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri. Dengan suara bagai menyanyi dia berkata, “Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku, yang rnenghubungkan masa sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang.’
Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan sambil mendesah, dia berkata, ‘Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya.’
Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan dengan tersenyum dia berkata, “Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat,? membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian? di depan matahari di siang hari.’
Setelah itu seorang lelaki menghampiri. Bajunya hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut, dia berkata, “Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula dari hujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.’
Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan dengan bahagia berkata, ‘Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita. Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti para dewa melihatnya.’
Seorang bermata buta menghampiri, sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil menangis, ‘Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang bergema di lembah-lembah.’
Seorang pemuda, dengan membawa sebuah gitar menghampiri dan menyanyi, ‘Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran.’
Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya bengkok bagai potongan-potongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar, dia berkata, “Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian makam, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.?
Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan sambil tertawa dia berkata, “Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta.”
Waktu terus berjalan. Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya.

CINTA (II)
Friday, June 2nd, 2006
Mereka berkata tentang serigala dan tikusMinum di sungai yang samaDi mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan? heringMenjunam paruhnya ke dalam bangkai yg samaDan berdamai - di antara satu sama lain,Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnyamengekang keinginankuMeluapkan rasa lapar dan dahagaakan maruah dan kebanggaan,Jangan biarkan nafsu kuat terus mengganggukuMemakan roti dan meminum anggurMenggoda diriku yang lemah iniBiarkan rasa lapar menggigitku,Biarkan rasa haus membakarku,Biarkan aku mati dan binasa,Sebelum kuangkat tangankuUntuk cangkir yang tidak kau isi,Dan mangkuk yang tidak kau berkati
(Dari ‘The Forerunner))
»
CINTA (I)
Friday, June 2nd, 2006
Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal Cinta.
Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang? ke arah kumpulan manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang dia berkata:
Pabila? cinta menggamitmu, ikutlah iaWalaupun jalan-jalannya sukar dan curamPabila ia mengepakkan sayapnya,Engkau serahkanlah dirimu kepadanyaWalaupun pedang yang tersisip pada sayapnya akan melukakan kamu.
Pabila ia berkata-kataEngkau percayalah kepadanyawalaupun suaranya akan menghancurkan mimpimuseperti angin utara yang memusnahkan taman-tamankerana sekalipun cinta memahkotakan kamuIa juga akan mengorbankan kamuwalaupun ia menyuburkan dahan-dahanmuia juga mematahkan ranting-rantingmuwalaupun ia memanjat dahanmu yang tinggidan mengusap ranting-rantingmu yang gementardalam remang cahaya matahariia juga turun ke akar-akarmudan menggoncangkannya dari perut bumi
Seperti seberkas jagungia akan mengumpulmu untuk dirinyamembantingkanmu sehingga engkau bogelmengayakkanmu sehingga terpisah kamu dari kulitmumengisarkanmu sehingga engkau menjadi putih bersihmengulimu agar kamu mudah dibentukdan selepas itu membakarmu di atas bara apiagar kamu menjadi sebuku roti yang diberkatiuntuk hidangan kenduri Tuhanmu yang suci
Semua ini akan cinta lakukan kepadamusupaya engkau memahami rahsia hatinyadan dengan itu menjadi wangi-wangian kehidupantetapi seandainya di dalam ketakutanmuengkau hanya mencari kedamaian dan nikmat cintamaka lebih baiklah engkau membalut dirimuyang bogel itudan beredarlah dari laman cinta yang penuh gelorake dunia gersang yang tidak bermusimdi sana engkau akan ketawatetapi bukan tawamudan engkau akan menangistetapi bukan dengan air matamu
Cinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinyadan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinyacinta tidak mengawal sesiapadan cinta tidak boleh dikawal sesiapakerana cinta lengkap dengan sendirinya
Dan pabila engkau bercintaengkau tidak seharusnya berkata“kejadian adalah hatiku,” sebaliknya berkatalah:“aku adalah kejadian”
Dan janganlah engkau berfikirengkau boleh menentukan arus cintakerana seandainya cinta memberkatimuia akan menentukan arah perjalananmu
Cinta tiada nafsu melainkan dirinyatetapi seandainya kamu bercintadan ada nafsu pada cintamu itumaka biarlah yang berikut ini menjadi nafsumu;menjadi air batu yang cairmembentuk anak-anak sungaiyang menyanyikan melodi cintapada malam yang gelap gelitauntuk mengenal betapa pedihnya kemesraanuntuk merasa luka kerana engkau kini mengenali cintadan rela serta gembiramelihat darah dari lukanyauntuk bangun pada waktu fajar dengan hati yang legadan bersyukur untuk satu hari lagi yang terisi cintauntuk beristirehat ketika matahari remanguntuk mengingati kemanisan cinta yang tidak terperiuntuk kembali ke rumahmu ketika air matidengan rasa kesyukuran di dalam hatidan dalam tidurmu berdoalah untuk kekasihmuyang bersemadi di dalam hatimudengan lagu kesyukuran pada bibirmu

Cucu kau tahu, kau menginap di DPR bulan Mei ituBersama beberapa ribu kawanmuMarah, serak berteriak dan mengepalkan tinjuBersama-sama membuka sejarah halaman satuLalu mengguratkan baris pertama bab yang baruSeraya mencat spanduk dengan teks yang seruTerpicu oleh kawan-kawan yang ditembus peluruDikejar masuk kampus, terguling di tanah berdebuDihajar dusta dan fakta dalam berita selaluSampai kini sejak kau lahir dahuluInilah pengakuan generasi kami, katamuHasil penataan dan penataran yang kakuPandangan berbeda tak pernah diakuDaun-daun hijau dan langit biru, katamuDaun-daun kuning dan langit kuning, kata orang-orang ituKekayaan alam untuk bangsaku, katamuKekayaan alam untuk nafsuku, kata orang-orang ituKarena tak mau nasib rakyat selalu jadi mata daduYang diguncang-guncang genggaman orang-orang ituDan nomor yang keluar telah ditentukan lebih duluMaka kami bergeraklah kini, katamuBerjalan kaki, berdiri di atap bis yang melajuKemeja basah keringat, ujian semester lupakan duluMemasang ikat kepala, mengibar-ngibarkan benderamuTanpa ada pimpinan di puncak struktur yang satuTanpa dukungan jelas dari yang memegang bedil ituSudahlah, ayo kita bergerak saja duluKita percayakan nasib pada Yang Satu Itu.

1998
+ Taufik Ismail +
(1 votes, average: 3 out of 5)
Loading ...
Ketika Burung Merpati Sore Melayang
Tuesday, March 4th, 2008
Langit akhlak telah roboh di atas negeriKarena akhlak roboh, hukum tak tegak berdiriKarena hukum tak tegak, semua jadi beginiNegeriku sesak adegan tipu-menipuBergerak ke kiri, dengan maling kebentur akuBergerak ke kanan, dengan perampok ketabrak akuBergerak ke belakang, dengan pencopet kesandung akuBergerak ke depan, dengan penipu ketanggor akuBergerak ke atas, di kaki pemeras tergilas aku
Kapal laut bertenggelaman, kapal udara berjatuhanGempa bumi, banjir, tanah longsor dan orang kelaparanKemarau panjang, kebakaran hutan berbulan-bulanJutaan hektar jadi jerebu abu-abu berkepulanBumiku demam berat, menggigilkan air lautan
Beribu pencari nafkah dengan kapal dipulangkanPenyakit kelamin meruyak tak tersembuhkanPenyakit nyamuk membunuh bagai ejekanBerjuta belalang menyerang lahan pertanianBumiku demam berat, menggigilkan air lautan
Lalu berceceran darah, berkepulan asap dan berkobaran apiEmpat syuhada melesat ke langit dari bumi TrisaktiGemuruh langkah, simaklah, di seluruh negeriBeribu bangunan roboh, dijarah dalam huru-hara iniDengar jeritan beratus orang berlarian dikunyah apiMereka hangus-arang, siapa dapat mengenal lagiBumiku sakit berat, dengarlah angin menangis sendiri
Kukenangkan tahun ?47 lama aku jalan di Ambarawa dan SalatigaBalik kujalani Clash I di Jawa, Clash II di BukittinggiKuingat-ingat pemboman Sekutu dan Belanda seantero negeriSeluruh korban empat tahun revolusiDengan Mei ?98 jauh beda, jauh kalah ngeriAku termangu mengenang iniBumiku sakit berat, dengarlah angin menangis sendiri
Ada burung merpati sore melayangAdakah desingnya kau dengar sekarangKe daun telingaku, jari Tuhan memberi jentikanKe ulu hatiku, ngilu tertikam cobaanDi aorta jantungku, musibah bersimbah darahDi cabang tangkai paru-paruku, kutuk mencekik nafaskuTapi apakah sah sudah, ini murkaMu?
Ada burung merpati sore melayangAdakah desingnya kau dengar sekarang
Ah, lemahnya aku…Mengapa jua aku berdiri di ruang hampa tanpa tepiMenanti sandaran hati bayang mimpiBila kaulah sandaran hati….Tak pernah berarti rinduku ini
Menanti setiap detik suara lembutManis bibirmuMenanti harum pekat wangi tubuhmu
Ah, mengapa jua…Aku terjerat sepi di siniTerikat janji yng kau beri
Inikah yang kau beri benarkah ini jalan muBila langit menguman bolehkah aku mendengar suaramu
Ah, bodohnya aku…Menghirup rindu yng kau beriMematikan denyut jantungku
menyesakkan dada inimenjerat setiap hembusan nafasku
Ah, tololnya aku…Mengapa ku bisa terlena kata2 manisYang kau tulis untukku
Hingga tak jemu2 jari ini menari memuja-muja hadirmuyang terlihat manis menebar senyum indah di potret mayamimpi tidurku
Ah, entah kenapa…Aku begitu menantimu gadis mayaku, rianty…..Aku tak ingin berbagi rindu dengan muTak jua rasa nikmatnya merindukan
Biarlah aku mengagumimu setiap sahajamudari jauh saja
Sampai jam-jam di dinding kabarkan kebosananTapi siapa yng sanggup tunjukan arah pulang hati ini
Yang terjerat rayu manismu…
Ah,rianty…Hingga mual perut iniMenahan rindu yang kau beriSampai muntah aku menulis puisimemuja dirimu…
hingga alamat rumahmu aku catatkankepada awan,angin,hujan,kepada burung-burungtuk kabarkan di mn kau berdiri
Halah,sungguh-sungguh tolonya aku…Terhempas hembus nafas baubusuknya rayunan jauh di sebrang sana…
Tapi ada suara menimbang dalam hatiku,Nekat mencemooh:bisakah kiranya berkeringDari kuyup laut biru…?Pamitan dari tiap pelabuhan..?Lagi siapa bilang mengatakan di situpasti ada bidadari…
Suara berat menelan rindu, mengatakan seperti riantyyang punya kerlingnya nty……
Bidadari pulau lepas maya mimpi malam….Sedang menanti kelam rinduku ini…
Ah, hanya sebuah mimpi….Aku pegang jemari lentik lembut tanganmu…Di bawah senja, danau lebur burung-burung rawa…
Yang di setiap senja, menanti manisnya senyummurenyahnya canda tawamu , yang tak pasti…Terhempas angin lalu…
Ah, kenapa ku tak bosan memujamu…Walau setiapku ukir bayangmuJiwaku menjadi roboh , pedih, perihBagai ribuan busur panah menujam …
Tubuh ini….
Hanya gurau melupakan duka,karena hatimenyimpan rindu dan cinta yng sudah membusuk…dan melebur di sana,,…..
Ratusan jam sudah terlalui…Apa yang ingin di dusta? dalam bening mata…
Tak bisa sembunyiPura-pura
Walau perih tuk merindu…Walau mungkin tuk mencintainya…
Ah, rianty…Habis sudah, kerajaan jantan hati ini…kau ubrak-abrik dengan manis kata2 rayumu..dengan tajam rindu yng kau beri…
Kau sayat-sayat batin ini…dengan sebilah pedang kasih sayang
Yang kau asah dengan langit..dan laut birunya hatimu…
setajam awan, pedang kasih sayang itu…
Terukir manis lembut rayumu di sana…
Huh, rianty…Dengan derai air mata hati…Dengan ayun ambing merdu ibuku…larutkan aku dalam arus waktumu…

Minggu, 02 Maret 2008

PUPUK

PUPUK UREA

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.

Kegunaan pupuk Urea

Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
Menambah kandungan protein tanaman
Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen
Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya



Pupuk organik intaran merupakan Pupuk ramuan dari bahan-bahan organik dengan komponen utama bungkil intaran (Neem cake).

Pupuk Organik Intaran mengandung bahan-bahan:
Bungkil intaran (Neem Cake), Kulit Intaran, Kotoran Sapi, Serbuk Gergaji, Dolomit, Abu sekam, Sekam padi, Pasir vulkanik, Guano, Tanah Liat, Rumput Laut
CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK INTARAN :
A. TANAMAN PEKARANGAN
1. Bersihkan lahan (kebun) dari rumput (tanaman) pengganggu.
2. Olah tanah dengan menggunakan cangkul atau alat lain dengan kedalaman ± 30 cm.
3. Tebarkan pupuk merata di permukaaan tanah secara merata dengan dosis 0,5 kg per meter.
4. Campur (aduk) hingga merata dengan tanah bersamaan dengan pengolahan tanah ke dua.
5. Biarkan selama ± 1 minggu sebelum tanah ditanami.
6. Tanam dengan jarak sesuai dengan jenis tanamannya.

B. TANAMAN POT
1. Siapkan media tanam berupa, tanah dan pasir (perbandingan 2:1).
2. Campurkan pupuk dengan medium tanam dengan dosis 0,1 kg pupuk per 1 kg media tanam, aduk dengan rata.
3. Masukkan campuran ke dalam pot sampai ketinggian ± 2 inci (5cm) di bawah bibir pot.
4. Tanam bibit satu pot satu tanaman.

C. PENAMBAHAN PUPUK PADA TANAMAN
1. Buat lobang pada sisi tanaman
2. Tambahkan pupuk kedalam lobang secukupnya.
3. Untuk tanaman tahunan masukkan ± 1 kg dalam lobang atau parit di sekeliling tanaman.
PUPUK ORGANIK INTARAN COCOK UNTUK TANAMAN
Sayuran : Bayam, lettuce, sawi, kol,seledri,kapri, buncis, prey, kentang, wortel, dll.
Pangan : Padi, jagung, dll
Perkebunan : Kopi, cengkeh, Kelapa, tembakau, coklat, vanilli, dll.
Pekarangan : Bunga, Buah-buahan, dll.
PUPUK ZA
ADALAH SUMBER UNSUR HARA BELERANG (S)DAN NITROGEN (N)
Pupuk ZAMerupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang.
Pupuk ZATerdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
Pupuk ZAMengandung Belerang dan Nitrogen dengan kadar tinggi:
Belerang 24 %
Nitrogen 21 %

BILA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA BELERANG, MAKA:
Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.
Terjadi penimbunana amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman, terjadi kerusakan aktifitas fisiologis dan mudah tererang hama dan penyakit.
Produksi butir hijau daun menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis / kekuningan, dan hasil panen rendah.
Pupuk ZA
Mudah penangannya dan ekonomis.
Tidak menyerap banyak air.
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
Dapat dicampur dengan pupuk lain.
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
Pupuk ZA
memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll.
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan)

MANFAAT BELERANG BAGI TANAMAN
Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau.
Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen.
Meningakatkan jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi).
berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus pada tembakau omprongan).
Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpangan, memperbesar umbi bawang merah dan baeang putih.

GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA BELERANG
Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang.
Pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian.
Pada sebagian besar tanaman, daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, merah sampai tulang daun. Pada beberapa tanaman seperti tembakau, jeruk dan kapas, gejala lebih dahulu terlihat pada daun tua.
Pada tanaman kacang-kacangan pembentukan bintil akar berkurang.
Buah-buahan tidak matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang.
Timbul bintik-bintik pada daun, seperti pada kentang.

CARA PENGGUNAAN PUPUK ZA
Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman.(Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan)
Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain

PHONSKA PUPUK MAJEMUK NPK
  • Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang tinggi, diperlukan unsur hara atau makanan yang cukup. Unsur hara utama yang dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen (N) Fosfor (P) dan Kalium (K). tidak terpenuhinya salah satu unsur hara tersebut akan mengakibatkan menurunya kwalitas dan kwantitas hasil produksi pertanian.Unsur hara N,P dan K didalam tanah tidak cukup tersedia dan terus berkurang karena diambil untuk pertumbuhan tanaman dan terangkut pada waktu panen tercuci, menguap, dan erosi. Untuk mencukupi kekurangan unsur hara N , P, dan K perlu dilakukan pemupukan Pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan hara-hara tersebut sekaligus adalah pupuk PHONSKA
  • MANFAAT PUPUK PHONSKA
    Menjadikan daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun yang penting bagi proses fotosintesa.
    Mempercepat pertumbuhan tanaman , mempercepat pencapaian tinggi tanaman maksimum dan jumlah anakan maksimum
    Memacu pertumbuhan akar, perakaran lebih lebat sehingga tanaman menjadi sehat dan kuat
    Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan mengurangi resiko rebah
    Meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit tanaman dan kekeringan
    Memacu pembentukan bunga mempercepat pemasakan biji sehingga panen lebih cepat
    Menambah kandungan protein
    Memperlancar proses pembentukan gula dan pati
    Memperbesar jumlah buah / biji tiap tangkai
    Memperbesar ukuran buah umbi, serta butir biji-bijian
    Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan

  • KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PUPUK PHONSKA
    Biaya pengangkutan, penyimpanan dan pemakaiannya lebih murah
    Kandungan unsur hara dalam setiap butiran merata, menjamin penyediaan hara lebih tepat sejak dini
    Unsur-unsur hara yang terkandung lebih berimbang
    Berbentuk butiran yang lebih mudah pemakiannya
    Tidak ada resiko salah dalam mencampur dan menggunakannya dilapangan

  • KEUNGGULAN PUPUK PHONSKA
    Pupuk Phonska di buat melalui proses industri berteknologi tinggi sehingga dihasilkan butiran yang homogen
    Setiap butir pupuk Phonska mengandung tiga macam unsur hara utama yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) yang diperkaya dengan unsur hara belerang (S) dalam bentuk larut air,sehingga mudah diserap akar tanaman
    Pupuk Phonska dapat digunakan untuk semua jenis tanaman serta pada berbagai kondisi lahan iklim dan lingkungan
    Penggunaan pupuk Phonska menjamin diterapkannya teknologi pemupukan berimbang sehingga dapart meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian
    Pupuk Phonska dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemupukan, mudah dalam aplikasi, serta memiliki sifat sifat agronomis yang menguntungkan

  • PETUNJUK UMUM PENGGUNAAN PUPUK MAJEMUK NPKPHONSKA
    Tanaman
    Dosis Kg/ha

    Waktu dan cara penggunaan Pupuk
    1.Padi Sawah
    300 Phonska150 Urea100 ZA
    Dasar : 0 HSTSusulan I : 15 HSTSusulan II: 35 HST
    150 kg Phonska + 100 kg ZA disebar merata150 kg Phonska + 50 kg ZA disebar merata100 kg Urea
    2.Jagung Hibrida
    300 Phonska300 Urea
    Dasar : 0 HSTSusulan I : 15 HSTSusulan II: 35 HST
    100 kg Phonska ditugal dg jarak 10 cm dari lubang tanam100 kg Phonska + 150 kg Urea ditugal dg jarak 10 cm dari baris tanaman 100 kg Phonska + 150 kg Urea ditugal dg jarak 10 cm dari baris tanaman
    3.Kedelai
    200 Phonska
    Dasar : 0 HSTSusulan I : 0 HST
    100 kg Phonska ditugal dg jarak 10 cm dari lubang tanam100 kg Phonaka ditugal dg jarak 10 cm dari baris tanamam
    4.Bawang Merah
    800 Phonska400 ZA
    Dasar : -1 HSTSusulan I : 15 HSTSusulan II: 35 HST
    300 kg Phonska +100 ZA disebar merata diatas bedengan250 kg Phonska + 150 ZA ditugal dg jarak 10 cm dari baris tanaman250 kg Phonska + 150 ZA ditugal dg jarak 10 cm dari baris tanaman
    5.Kentang
    1000 Phonska
    Dasar : 0 HSTSusulan I : 15 HSTSusulan II: 35 HST
    300 kg Phonska ditugal dg jarak 10 cm dari lubang tanam 300 kg Phonska dialur dg jarak 10 cm dari baris tanaman250 kg Phonska dialur dg jarak 10 cm dari baris tanaman
    6.Cabe
    1200 Phonska100 ZA
    Dasar Susulan
    (-1) HST : 300 kg Phonska + 100 ZA, disebar merata diatas bedengan.Setiap minggu, pupuk dilarutkan air dan disiramkan ketanamanUmur 1-3 MST = 2,5 – 3,0 g./250ml air/tanamanUmur 4-8 MST = 3,5 – 5,0 g/250ml air/tanaman
    7.Tomat
    1200 Phonska100 ZA
    Dasar Susulan
    (-1) HST : 300 kg Phonska + 100 ZA, disebar merata diatas bedenganSetiap minggu, pupuk dilarutkan air dan disimkan ke tanamanUmur 1-3 MST = 2,5-3,0 g/250 ml air/tanamanUmur 4-8 MST = 3,5-5,0 g/ 250 ml air/ tanaman
    8.Semangka
    1200 Phonska100 ZA
    Dasar Susulan
    (-1) HST : 300 kg Phonska + 100 ZA, disebar merata diatas bedenganSetiap minggu, pupuk dilarutkan air dan disimkan ke tanamanUmur 1-3 MST = 2,5-3,0 g/250 ml air/tanamanUmur 4-8 MST = 3,5-5,0 g/ 250 ml air/ tanaman
    9.Melon
    1200 Phonska100 ZA
    Dasar Susulan
    (-1) HST : 300 kg Phonska + 100 ZA, disebar merata diatas bedenganSetiap minggu, pupuk dilarutkan air dan disimkan ke tanamanUmur 1-3 MST = 2,5-3,0 g/250 ml air/tanamanUmur 4-8 MST = 3,5-5,0 g/ 250 ml air/ tanaman
    10.Tebu
    480 Phonska440 ZA80 KCL
    Dasar Susulan
    7 HST : 240 kg Phonska + 220 ZA disebar merata diatas Juringan35 HST : 240 kg Phonska + 220 ZA + 80 Kcl, dialur dg jarak 10 cm dari tan
    11.Kopi
    1200 Phonska184 Kieserit

    700 gr Phonska + 115 Kieserit / pohon / tahun, berikan 2 X pada awal dan akhir musim hujan
    12.Kakao
    840 Phonska120 Kieserit

    700 gr Phonska + 100 Kieserit / ph / th, berikan 2 X pada awal dan akhir musim hujan.
    HST : Hari setelah tanamMST : Minggu setelah tanam


PUPUK SP-36

SEBAGAI SUMBER HARA FOSFOR

Pupuk SP-36 merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara Fosfor karena keunggulan yang dimilikinya :
Kandungan hara Fosfor dalam bentuk P2O5 tinggi yaitu sebesar 36%.
Unsur hara Fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 hampir seluruhnya larut dalam air.
Bersifat netral sehingga tidak mempengaruhi kemasaman tanah.
Tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik.
Dapat dicampur dengan Pupuk Urea atau Pupuk ZA pada saa penggunaan.


PUPUK SP-36 DIPRODUKSI
Dalam upaya memenuhi kebutuhan pupuk fosfat.
Mendukung pencapaian swasembada pangan.
Usaha efisiensi penggunaan pupuk Fosfat ditingkat petani.
PUPUK SP-36PETROKIMIA GRESIKDikemas dalam kantong plastik bercap KERBAU EMAS dengan isi bersih 50 kg per kantong
KANDUNGAN
P2O5 total : 36%
P2O5 tersedia : 34%
P2O5 larut air : 30%
BENTUK : Butiran
WARNA : Keabu-abuan


MANFAAT FOSFOR BAGI TANAMAN
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat.
Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen.
Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji.
Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.


GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA FOSFOR
Tanaman akan tumbuh kerdil.
Pada tanaman muda, daun akan berwarna hijau tua keunguan.
Kadang-kadang tampak pula warna hijau kekuning-kuningan karena kekurangan Fosfor cenderung menghambat penyerapan unsur hara Nitrogen.
Warna kekuningan ini akan lebih dulu dijumpai pada daun tua karena sifat Fosfor yang mobil dalam tanah, sehingga dalam keadaan kekurangan, unsur hara Fosfor dengan cepat ditranslokasikan ke bagian tanaman yang lebih muda.
Pada tanaman buah-buahan pucuk daun akan berwarna browns atau ungu.
Pembentukan bunga/buah/biji terhambat sehingga panen terlambat. Selain itu persentase bunga yang menjadi buah menurun karena penyerbukan yang tidak sempurna.


CARA PENGGUNAAN PUPUK SP-36

Untuk tanaman semusim Pupuk SP-36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau segera setelah panen.

ANJURAN PEMUPUKAN BERIMBANG

D O S I S P U P U K
TANAMAN
SP-36
ZA
UREA
KCl
A. PANGAN


1.Padi Sawah
50-150 kg/ha
50-200 kg/ha
150-300 kg/ha
0-75 kg/ha


2.Padi gogo
75-200 kg/ha
50-100 kg/ha
100-300 kg/ha
0-150 kg/ha


3.Jagung
50-400 kg/ha
50-100 kg/ha
100-400 kg/ha
0-100 kg/ha


4.Kedelai
50-200 kg/ha
50-


PUPUK UREA

MENGAPA DIPRODUKSI
Dalam upaya memenuhi kebutuhan Pupuk Urea yang terus meningkat.
Mendukung pengamanan prinsip ketepatan pengadaan Pupuk.
Pengalaman PETROKIMIA G dalam memproduksi Pupuk ZA dan Pupuk SP-36 tidak diragukan lagi untuk memproduksi pupuk-pupuk lainnya termasuk Pupuk Urea.

PUPUK UREA PETROKIMIA GRESIK
Diproduksi dengan hasil dan spesifikasi yang sama dengan pupuk-pupuk Urea lainnya
Dikemas dalam kantong plastik bercap KERABAU EMAS dengan isi bersih 50 kg per kantong.
PUPUK UREA PETROKIMIA GRESIK
Kandungan Nitrogen : 46 % Min
Kadar Air : 0,5 % Max
Bentuk : Butiran, tidak berdebu
Warna : Putih kristal


UNSUR HARA NITROGENGEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA NITROGEN PADA TANAMAN
Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.


MANFAAT UNSUR HARA NITROGEN YANG DIKANDUNG PUPUK UREA
Membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau segar karena banyak mengandung butir hijau daun yang penting dalam proses fotosintesa
Mempercepat pertumbuhan tanaman ( tinggi, jumlah anakan, cabang, dan lain-lain )
Menambah kandungan protein hasil panen


PENGGUNAAN PUPUK UREA
Bentuk N yang tersedia (dapat langsung diserap tanaman) pada tanah tergenang berbeda dengan tanah kering, Ketersediaan N pada tanah tergenang lebih tinggi dari pada tanah tidak tergenang.
Pupuk Urea memiliki kandungan N dalam dalam bentuk senyawa Nitrat yang mempunyai khasiat sedikit lebih baik bila digunakan pada daerah kering atau sedikit hujan dibanding pupuk N dalam bentuk lainnya.
Tanaman Palawija sebagian besar mengisap N dalam bentuk Nitrat (Urea), sedangkan tanaman padi sebagian besar mengambila N dalam bentuk amonium (ZA). Tanaman padi pada awal tumbuhnya sampai setadia berbunga lebih banyak mengambil N dalam bentuk Amonium , sedangkan pada stadia berbubnga, Nitrogen dalam bentuk Nitrat sama effektifnya dengan bentuk Amonium.
Cara penempatan pupuk berpengaruh terhadap efektifitas penggunaan pupuk N. Pada tanah sawah pupuk N sebaiknya diberikan pada keadaan tanah macak-macak. Pada tanah kering, pupuk yang telah dimasukkan kedalam lobang pupuk perlu diturtup dengan tanah.
Kombinasi penggunaan pupuk Urea dan ZA yang diberikan bersama-sama atau bergiliran dapat memberikann hasil yang baik.
Dosis pemupukan dan waktu penggunaan , yang sesuai dengan masing-masing daerah, ikutilah petunjuk penyuluh pertanian setempat.
Anjuran Pemupukan berimbang

D O S I S P U P U K
TANAMAN
SP-36
ZA
UREA
KCl
A. PANGAN
1.Padi Sawah
50-150 kg/ha
50-200 kg/ha
150-300 kg/ha
0-75 kg/ha


2.Padi gogo
75-200 kg/ha
50-100 kg/ha
100-300 kg/ha
0-150 kg/ha


3.Jagung
50-400 kg/ha
50-100 kg/ha
100-400 kg/ha
0-100 kg/ha


4.Kedelai
50-200 kg/ha
50-100 kg/ha
0-100

Sabtu, 01 Maret 2008

BUDIDAYA PADI

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih makan nasi.
Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan nilai energi yang terkandung didalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan.

B.SEJARAH TANAMAN PADI

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

C. ARTI PENTING DAN MANFAAT PADI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain.
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.
Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.

D. SYARAT TUMBUH

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.

BAB II
BERCOCOK TANAM PADI

Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.

PADI SAWAH

Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.

1.PERSEMAIAN
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

a.Penggunaan benih- Benih unggul- Bersertifikat- Kebutuhan benih 25 -30 kg / ha
b.Persiapan lahan untuk persemaian- Tanah harus subur- Cahaya matahari- Pengairan- Pengawasan
c.Pengolahan tanah calon persemaian- Persemaian kering- Persemaian basah- Persemaian sistem dapog

Persemaian KeringPersemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu :

-Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
-Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
-Selanjutnya tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.

Ukuran bedengan persemaian :
-Panjang bedengan
:500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjag
-Lebar bedengan
:100 -150 cm
-Tinggi bedengan
:20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
-Penaburan benih dan pencabutan bibit
-Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :¬ Penyiangan¬ Pengairan¬ Pemupukan¬
Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah.
Persemaian BasahPerbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air.
Fungsi genangan air:
- Air akan melunakan tanah - Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput ) - Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga pernsak bibit Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
Sistem DapogDi Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.Cara penyemaian dengan sistem dapog :
-Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
-Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
-Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga
-Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
-Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
-Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah

d.Penaburan benih
Perlakuan sebagai upaya persiapanBenih terlebih dahulu direndam dalam air dengan maksud :
-Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang
-Agar terjadi proses tisiologis Proses tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses tisiologis
Lama perendaman benih Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus )
lamanya pemeraman Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Pelaksanaan menebar benih Hal- hal yang hams diperhatikan dalam menebar benih adalah : - Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm- Benih tersebar rata - Kerapatan benih harus sama

e.Pemeliharaan persemaian
1)Pengairan Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah. Pada pesemaian basahPengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-Bedengan digenangi air selama 24 jam
-Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air dikurang hingga keadakan macak-macak ( nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai bisa disebarPengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini, dimaksudkan agar: 0 Benih yang disebar dapat merata daD mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
-Benih tidak busuk akibat genagan air
-Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses perkecambahan lebih cepat
-Benih mendapat sinar matahari secara langsung
Agar benih dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai dengan keadaan, misalnya : bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu digenangi air, agar benih tidak hanyut. Penggenangan air dilakukan lagi pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan pertanaman, untuk memudahkan pencabutan.

2)Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.

2.PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap : a. Pembersihan b. Pencangkulan c. Pembajakan d. Penggaruan
a.Pembersihan - Selokan-selokan perlu dibersihkan- Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos

b.PencangkulanPerbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak

c.Membajak
-Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah
-Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk.
-Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah

d.Menggaru
-Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
-Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
-Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar
-Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan
-Permukaan tanah menjadi rata
-Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput akan terbenam
-Penanaman menjadi mudah
-Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam

3.PENANAMAN

Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan b. Umur bibit c. Tahap penanaman

a.Persiapan lahanTanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.
b.Umur bibit Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it terse but segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit
c.Tahap penanaman Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1. Memindahkan bibit 2. Menanam

1)Memindahkan bibit Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan. Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
-Bibit telah berumur 17 -25 hari
-Bibit berdaun 5 -7 helai
-Batang bagian bawah besar, dan kuat
-Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
-Bibit tidak terserang hama dan penyakit Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.

2)MenanamDalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam ) b. Jarak tanam c. Hubungan tanaman d. Jumlah tanaman tiap lobang e. Kedalam menanam bibit f. Cara menanam
a)Sistim larikan ( cara tanam )
-Akan kelihatan rapi
-Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
-Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
-Dan perlakuan-perlakuan lainnya
-Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
b)Jarak tanam Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
- .Jenis tanaman - Kesuburan tanah - Ketinggian tempat / musim
-Jenis tanaman Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
-Kesuburan tanahPenyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.
-Ketinggian tempat. Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan.

c)Hubungan tanaman Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah :
-Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )
-Hubungan tanaman empat persegi panjang.
-Hubungan tanaman 2 baris.

d)Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang. Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang

e)Kedalaman penanaman bibit Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm.
f)Cara menanam Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.

4.PEMELIHARAAN

Meliputi : a. Penyulaman dan penyianganb. Pengairan c. Pemupukan
a.Penyulaman dan penyiangan. Yang harns diperhatikan dalam penyulaman :
-Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
-Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu
-Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam.
-Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.

b.Pengairan Pengairan disawah dapat dibedakan :
-Pengairan secara terns menerus
-Pengairan secara piriodik

c.Pemupukan Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :- Pupuk alam ( organik ) - Pupuk buatan ( an organik )
Dosis pupuk yang digunakan :
-Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
-Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
-Pupuk KCI 50 -100 kg / ha
-Atau disesuaikan dengan analisa tanah

info budidaya udang windu lamongan





BUDIDAYA UDANG WINDU( Palaemonidae / Penaeidae )


1.
SEJARAH SINGKAT


Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari keluarga Penaeidae, yang bisa disebut udang penaeid oleh para ahli.Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Bagi Indonesia udang merupakan primadona ekspor non migas. Permintaan konsumen dunia terhadap udang rata-rata naik 11,5% per tahun. Walaupun masih banyak kendala, namun hingga saat ini negara produsen udang yang menjadi pesaing baru ekspor udang Indonesia terus bermunculan.


2.
SENTRA PERIKANAN


Daerah budidaya udang windu antara lain: wilayah Gresik, lamongan terutama daerah tambak di kalitengah ( lukrejo/ ngelok, cluring, kuluran) dll..


3.
JENIS


Klasifikasi udang adalah sebagai berikut:
Klas
: Crustacea (binatang berkulit keras)
Sub Kelas
: Malacostraca (udang-udangan tingkat tinggi)
Super Ordo
: Eucarida
Ordo
: Decapoda (binatang berkaki sepuluh)
Sub Ordo
: Natantia (kaki digunakan untuk berenang)
Famili
: Palaemonidae, Penaeidae



4.
MANFAAT


1.
Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi, yaitu 21%, dan rendah kolesterol, karena kandungan lemaknya hanya 0,2%. Kandungan vitaminnya dalam 100 gram bahan adalah vitamin A 60 SI/100; dan vitamin B1 0,01 mg. Sedangkan kandungan mineral yang penting adalah zat kapur dan fosfor, masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram bahan.

2.
Udang dapat diolah dengan beberapa cara, seperti beku, kering, kaleng, terasi, krupuk, dll.
3.
Limbah pengolahan udang yang berupa jengger (daging di pangkal kepala) dapat dimanfaatkan untuk membuat pasta udang dan hidrolisat protein.
4.
Limbah yang berupa kepala dan kaki udang dapat dibuat tepung udang, sebagai sumber kolesterol bagi pakan udang budidaya.
5.
Limbah yang berupa kulit udang mengandung chitin 25% dan di negara maju sudah dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, bioteknologi, tekstil, kertas, pangan, dll.
6.
Chitosan yang terdapat dalam kepala udang dapat dimanfaatkan dalam industri kain, karena tahan api dan dapat menambah kekuatan zat pewarna dengan sifatnya yang tidak mudah larut dalam air.


5.
PERSYARATAN LOKASI


1.
Lokasi yang cocok untuk tambak udang adalah pada daerah sepanjang pantai (beberapa meter dari permukaan air laut) dengan suhu rata-rata 26-28 derajat C.
2.
Tanah yang ideal untuk tambak udang adalah yang bertekstur liat atau liat berpasir, karena dapat menahan air. Tanah dengan tekstur ini mudah dipadatkan dan tidak pecah-pecah.
3.
Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur liat berdebu atau lumpur berpasir, dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20%. Tanah tidak boleh porous (ngrokos).
4.
Jenis perairan yang dikehendaki oleh udang adalah air payau atau air tawar tergantung jenis udang yang dipelihara. Daerah yang paling cocok untuk pertambakan adalah daerah pasang surut dengan fluktuasi pasang surut 2-3 meter.
5.
Parameter fisik: suhu/temperatur=26-30 derajat C; kadar garam/salinitas=0- 35 permil dan optimal=10-30 permil; kecerahan air=25-30 cm (diukur dengan secchi disk)
6.
Parameter kimia: pH=7,5-8,5; DO=4-8 mg/liter; Amonia (NH3) <>


6.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA


6.1.
Penyiapan Sarana dan PeralatanSyarat konstruksi tambak:
1)
Tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang dan banjir. Jarak minimum pertambakan dari pantai adalah 50 meter atau minimum 50 meter dari bantara sungai.
2)
Lingkungan tambak beserta airnya harus cukup baik untuk kehidupan udang sehingga dapat tumbuh normal sejak ditebarkan sampai dipanen.
3)
Tanggul harus padat dan kuat tidak bocor atau merembes serta tahan terhadap erosi air.
4)
Desain tambak harus sesuai dan mudah untuk operasi sehari-hari, sehingga menghemat tenaga.
5)
Sesuai dengan daya dukung lahan yang tersedia.
6)
Menjaga kebersihan dan kesehatan hasil produksinya.
7)
Saluran pemasuk air terpisah dengan pembuangan air. Teknik pembuatan tambak dibagi dalam tiga sistem yang disesuaikan dengan letak, biaya, dan operasi pelaksanaannya, yaitu tambak ekstensif, semi intensif, dan intensif.
Tambak Ekstensif atau Tradisional
a)
Dibangun di lahan pasang surut, yang umumnya berupa rawa-rawa bakau, atau rawa-rawa pasang surut bersemak dan rerumputan.
b)
Bentuk dan ukuran petakan tambak tidak teratur.
c)
Luasnya antara 3-10 ha per petak.
d)
Setiap petak mempunyai saluran keliling (caren) yang lebarnya 5-10 m di sepanjang keliling petakan sebelah dalam. Di bagian tengah juga dibuat caren dari sudut ke sudut (diagonal). Kedalaman caren 30-50 cm lebih dalam dari bagian sekitarnya yang disebut pelataran. Bagian pelataran hanya dapat berisi sedalam 30-40 cm saja.
e)
Di tengah petakan dibuat petakan yang lebih kecil dan dangkal untuk mengipur nener yang baru datang selama 1 bulan.
f)
Selain itu ada beberapa tipe tambak tradisional, misalnya tipe corong dan tipe taman yang dikembangkan di Sidoarjo, Jawa Timur.
g)
Pada tambak ini tidak ada pemupukan.
Tambak Semi Intensif
a)
Bentuk petakan umumnya empat persegi panjang dengan luas 1-3 ha/petakan.
b)
Tiap petakan mempunyai pintu pemasukan (inlet) dan pintu pengeluaran (outlet) yang terpisah untuk keperluan penggantian air, penyiapan kolam sebelum ditebari benih, dan pemanenan.
c)
Suatu caren diagonal dengan lebar 5-10 m menyerong dari pintu (pipa) inlet ke arah pintu (pipa) outlet. Dasar caren miring ke arah outlet untuk memudahkan pengeringan air dan pengumpulan udang pada waktu panen.
d)
Kedalaman caren selisih 30-50 cm dari pelataran.
e)
Kedalaman air di pelataran hanya 40-50 cm.
f)
Ada juga petani tambak yang membuat caren di sekeliling pelataran.
Tambak Intensif
a)
Petakan berukuan 0,2-0,5 ha/petak, supaya pengelolaan air dan pengawasannya lebih mudah.
b)
Kolam/petak pemeliharaan dapat dibuat dari beton seluruhnya atau dari tanah seperti biasa. Atau dinding dari tembok, sedangkan dasar masih tanah.
c)
Biasanya berbentuk bujur sangkar dengan pintu pembuangan di tengah dan pintu panen model monik di pematang saluran buangan. Bentuk dan konstruksinya menyerupai tambak semi intensif bujur sangkar.
d)
Lantai dasar dipadatkan sampai keras, dilapisi oleh pasir/kerikil. Tanggul biasanya dari tembok, sedang air laut dan air tawar dicampur dalam bak pencampur sebelum masuk dalam tambak.
e)
Pipa pembuangan air hujan atau kotoran yang terbawa angin, dipasang mati di sudut petak.
f)
Diberi aerasi untuk menambah kadar O2 dalam air.
g)
Penggantian air yang sangat sering dimungkinkan oleh penggunaan pompa. Adapun prasarana yang diperlukan dalam budidaya udang tambak meliputi:


Petakan Tambak
a)
Sebaiknya dibuat dalam bentuk unit. Setiap satu unit tambak pengairannya berasal dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau laban. Satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan: petak pendederan, petak glondongan (buyaran) dan petak pembesaran dengan perbandingan luas 1:9:90.
b)
Selain itu, juga ada petakan pembagi air, yang merupakan bagian yang terdalam. Dari petak pembagi, masing-masing petakan menerima bagian air untuk pengisiannya. Setiap petakan harus mempunyai pintu air sendiri, yang dinamakan pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. Petakan yang berbentuk seperti saluran disebut juga saluran pembagi air.
c)
Setiap petakan terdiri dari caren dan pelataran.


Pematang/Tanggul
a)
Ada dua macam pematang, yaitu pematang utama dan pematang antara.
b)
Pematang utama merupakan pematang keliling unit, yang melindungi unit yang bersangkutan dari pengaruh luar. Tingginya 0,5 m di atas permukaan air pasang tertinggi. Lebar bagian atasnya sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan untuk sisi pematang bagian dalam kemiringannya 1:1.
c)
Pematang antara merupakan pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain dalam satu unit.
d)
Ukurannya tergantung keadaan setempat, misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0,5-1,5. Sisi-sisinya dibuat miring dengan kemiringan 1:1. Pematang dibuat dengan menggali saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. Jarak tersebut biasa disebut berm.


Saluran dan Pintu Air
a)
Saluran air harus cukup lebar dan dalam, tergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar antara 3-10 m dan dalamnya kalau memungkinkan sejajar dengan permukaan air surut terrendah. Sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau sebagai pelindung.
b)
Ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (tokoan/pintu air petakan).
c)
Pintu air berfungsi sebagai saluran keluar masuknya air dari dan ke dalam tambak yang termasuk dalam satu unit.
d)
Lebar mulut pintu utama antara 0,8-1,2 m, tinggi dan panjang disesuaikan dengan tinggi dan lebar pematang. Dasarnya lebih rendah dari dasar saluran keliling,serta sejajar dengan dasar saluran pemasukan air.
e)
Bahan pembuatannya antara lain: pasangan semen, atau bahan kayu (kayu besi, kayu jati, kayu kelapa, kayu siwalan, dll)
f)
Setiap pintu dilengkapi dengan dua deretan papan penutup dan di antaranya diisi tanah yang disebut lemahan.
g)
Pintu air dilengkapi dengan saringan, yaitu saringan luar yang menghadap ke saluran air dan saringan dalam yang menghadap ke petakan tambak. Saringan terbuat dari kere bambu, dan untuk saringan dalam dilapisi plastik atau ijuk.


Pelindung:
a)
Sebagai bahan pelindung pada pemeliharaan udang di tambak, dapat dipasang rumpon yang terbuat dari ranting kayu atau dari daun-daun kelapa kering. Pohon peneduh di sepanjang pematang juga dapat digunakan sebagai pelindung.
b)
Rumpon dipasang dengan jarak 6-15 m di tambak. Rumpon berfungsi juga untuk mencegah hanyutnya kelekap atau lumut, sehingga menumpuk pada salah satu sudut karena tiupan angin.
Pemasangan kincir:
a)
Kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1,5-2 bulan, karena udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air.
b)
Kincir dipasang 3-4 unit/ha. Daya kelarutan O2 ke dalam air dengan pemutaran kincir itu mencapai 75-90%.



6.2.
Pembibitan
Menyiapkan Benih (Benur)Benur/benih udang bisa didapat dari tempat pembenihan (Hatchery) atau dari alam.Di alam terdapat dua macam golongan benih udang windu (benur) menurut ukurannya, yaitu :
a)
Benih yang masih halus, yang disebut post larva.Terdapat di tepi-tepi pantai. Hidupnya bersifat pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus atau sedikit melengkung seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornya membentang seperti kipas.
b)
Benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil.Biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. Hidupnya bersifat benthis, yaitu suka berdiam dekat dasar perairan atau kadang menempel pada benda yang terendam air. Sungutnya berbelang-belang selangseling coklat dan putih atau putih dan hijau kebiruan. Badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. Pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru.Cara


Penangkapan Benur:
a)
Benih yang halus ditangkap dengan menggunakan alat belabar dan seser.
-
Belabar adalah rangkaian memanjang dari ikatan-ikatan daun pisang kering, rumput-rumputan, merang, atau pun bahan-bahan lainnya.
-
Kegiatan penangkapan dilakukan apabila air pasang.
-
Belabar dipasang tegak lurus pantai, dikaitkan pada dua buah patok, sehingga terayun-ayun di permukaan air pasang.
-
Atau hanya diikatkan pada patok di salah satu ujungnya, sedang ujung yang lain ditarik oleh si penyeser sambil dilingkarkan mendekati ujung yang terikat. Setelah lingkaran cukup kecil, penyeseran dilakukan di sekitar belabar.
b)
Benih kasar ditangkapi dengan alat seser pula dengan cara langsung diseser atau dengan alat bantu rumpon-rumpon yang dibuat dari ranting pohon yang ditancapkan ke dasar perairan. Penyeseran dilakukan di sekitar rumpon.Pembenihan secara alami dilakukan dengan cara mengalirkan air laut ke dalam tambak. Biasanya dilakukan oleh petambak tradisional.Benih udang/benur yang didapat dari pembibitan haruslah benur yang bermutu baik.

Adapun sifat dan ciri benur yang bermutu baik yang didapat dari tempat pembibitan adalah:
a)
Umur dan ukuran benur harus seragam.
b)
Bila dikejutkan benur sehat akan melentik.
c)
Benur berwarna tidak pucat.
d)
Badan benur tidak bengkok dan tidak cacat.


Perlakuan dan Perawatan Benih
a)
Cara pemeliharaan dengan sistem kolam terpisah Pemeliharaan larva yang baik adalah dengan sistem kolam terpisah, yaitu kolam diatomae, kolam induk, dan kolam larva dipisahkan.
-
Kolam DiatomaeDiatomae untuk makanan larva udang yang merupakan hasil pemupukan adalah spesies Chaetoceros, Skeletonema dan Tetraselmis di dalam kolam volume 1000-2000 liter.Spesies diatomae yang agak besar diberikan kepada larva periode mysis, walaupun lebih menyukai zooplankton.
-
Kolam IndukKolam yang berukuran 500 liter ini berisi induk udang yang mengandung telur yang diperoleh dari laut/nelayan. Telur biasanya keluar pada malam hari. Telur yang sudah dibuahi dan sudah menetas menjadi nauplius, dipindahkan.
-
Kolam LarvaKolam larva berukuran 2.000-80.000 liter. Artemia/zooplankton diambil dari kolam diatomae dan diberikan kepada larva udang mysis dan post larva (PL5-PL6).Artemia kering dan udang kering diberikan kepada larva periode zoa sampai (PL6). Larva periode PL5-PL6 dipindah ke petak buyaran dengan kepadatan 32-1000 ekor/m2, yang setiap kalidiberi makan artemia atau makanan buatan, kemudian PL20-PL30 benur dapat dijual atau ditebar ke dalam tambak.
b)
Cara Pengipukan/pendederan benur di petak pengipukan
-
Petak pendederan benur merupakan sebagian dari petak pembesaran udang (± 10% dari luas petak pembesaran) yang terletak di salah satu sudutnya dengan kedalaman 30-50 cm, suhu 26-31derajat C dan kadar garam 5-25 permil.
-
Petak terbuat dari daun kelapa atau daun nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik matahari atau hujan.
-
Benih yang baru datang, diaklitimasikan dulu. Benih dimasukkan dalam bak plastik atau bak kayu yang diisi air yang kadar garam dan suhunya hampir sama dengan keadaan selama pengangkutan. Kemudian secara berangsur-angsur air tersebut dikeluarkan dan diganti denganair dari petak pendederan.
-
Kepadatan pada petak Ini 1000-3000 ekor. Pakan yang diberikan berupa campuran telur ayam rebus dan daging udang atau ikan yang dihaluskan.
-
Pakan tambahan berupa pellet udang yang dihaluskan. Pemberian pelet dilakukan sebanyak 10-20 % kali jumlah berat benih udang per hari dan diberikan pada sore hari. Berat benih halus ± 0,003 gram dan berat benih kasar ± 0,5-0,8 g.
-
Pellet dapat terbuat dari tepung rebon 40%, dedak halus 20 %, bungkil kelapa 20 %, dan tepung kanji 20%.
-
Pakan yang diperlukan: secangkir pakan untuk petak pengipukan /pendederan seluas 100 m2 atau untuk 100.000 ekor benur dan diberikan 3-4 kali sehari.
c)
Cara Pengipukan di dalam Hapa
-
Hapa adalah kotak yang dibuat dari jaring nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
-
Hapa dipasang terendam dan tidak menyentuh dasar tambak di dalam petak-petak tambak yang pergantian airnya mudah dilakukan, dengan cara mengikatnya pada tiang-tiang yang ditancamkan di dasar petak tambak itu. Beberapa buah hapa dapat dipasang berderet-deret pada suatu petak tambak.
-
Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1,5 m, tinggi 0,5-1 m.
-
Kepadatan benur di dalam hapa 500-1000 ekor/m2.
-
Pakan benur dapat berupa kelekap atau lumut-lumut dari petakan tambak di sekitarnya. Dapat juga diberi pakan buatan berupa pelet udang yang dihancurkan dulu menjadi serbuk.
-
Lama pemeliharaan benur dalam ipukan 2-4 minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
-
Jaring sebagai dinding hapa harus dibersihkan seminggu sekali.
-
Hapa sangat berguna bagi petani tambak, yaitu untuk tempat aklitimasi benur, atau sewaktu-waktu dipergunakan menampung ikan atau udang yang dikehendaki agar tetap hidup.
d)
Cara pengangkutan:Pengangkutan menggunakan kantong plastik:
-
Kantong plastik yang berukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, dan tebal 0,008 mm, diisi air 1/3 bagian dan diisi benih 1000 ekor.
-
Kantong plastik diberi zat asam sampai menggelembung dan diikat dengan tali.
-
Kantong plastik tersebut dimasukkan dalam kotak kardus yang diberi styrofore foam sebagai penahan panas dan kantong plastik kecil yang berisi pecahan-pecahan es kecil yang jumlahnya 10% dari berat airnya.
-
Benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat C selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.Pengangkutan dengan menggunakan jerigen plastik:
-
Jerigen yang digunakan yang berukuran 20 liter.
-
Jerigen diisi air setengah bagiannya dan sebagian lagi diisi zat asam bertekanan lebih.
-
Jumlah benih yang dapat diangkut antara 500-700 ekor/liter. Selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematiannya sekitar 6%.
-
Dalam perjalanan jerigen harus ditidurkan, agar permukaannya menjadi luas, sehingga benurnya tidak bertumpuk.
-
Untuk menurunkan suhunya bisa menggunakan es batu.
e)
Waktu Penebaran BenurSebaiknya benur ditebar di tambak pada waktu yang teduh.
6.3.
Pemeliharaan Pembesaran
PemupukanPemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami, yaitu: kelekap, lumut, plankton, dan bentos. Cara pemupukan:
a)
Untuk pertumbuhan kelekap
-
Tanah yang sudah rata dan dikeringkan ditaburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha.
-
Kemudian ditaburi pupuk kandang (kotoran ayam, kerbau, kuda, dll), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
-
Tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang dan menguap sampai kering.
-
Setelah itu tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, dan ditaburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
-
Pada saat itu ditambahkan pula pupuk anorganik, yaitu urea 75 kg/ha dan TSP (Triple Super Phosphate) 75 kg/ha.
-
Sesudah 5 hari kemudian, kelekap mulai tumbuh. Air dapat ditinggikan lagi secara berangsur-angsur, hingga dalamnya 40 cm di atas pelataran. Dan benih udang dapat dilepaskan.
-
Selama pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2 kali sebulan dengan menggunakan urea 10-25 kg/ha dan TSP 5-15 kg/ha.
b)
Untuk pertumbuhan lumut
-
Tanah yang telah dikeringkan, diisi air untuk melembabkannya, kemudian ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke dalam lumpur.
-
Air dimasukkan hingga setinggi 20 cm, kemudian dipupuk dengan urea 14 kg/ha dan TSP 8 kg/ha.
-
Air ditinggikan sampai 40 cm setelah satu minggu.
-
Mulai minggu kedua, setiap seminggu dipupuk lagi dengan urea dan TSP, masing-masing 10 takaran sebelumnya.
-
Lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, sedangkan yang dipupuk akan berwarna hijau rumput yang segar. Lumut yang terlalu lebat akan berbahaya bagi udang, oleh karena itu lumut hanya digunakan untuk pemeliharaan udang yang dicampur dengan ikan yang lain.
c)
Untuk pertumbuhan Diatomae
-
Jumlah pupuk nitrogen (N) dan pupuk fosfor (P) menghendaki perbandingan sekitar 30:1. Apabila perbandingannya mendekati 1:1, yang tumbuh adalah Dinoflagellata.
-
Sebagai sumber N, pupuk yang mengandung nitrat lebih baik daripada pupuk yang mengandung amonium, karena dapat terlarut lebih lama dalam air.
-
Contoh pupuk:* Urea-CO(NH2)2: prosentase N=46,6.* Amonium sulfat-ZA-(NH4)2SO4: prosentase N=21.* Amonium chlorida-NH4Cl: prosentase N=25* Amonium nitrat-NH4NO3: prosentase N=37* Kalsium nitrat-Ca(NO3)2: prosentase N=17* Double superphosphate-Ca(H2PO4): prosentase P=26* Triple superphosphate-P2O5: prosentase P=39
-
Pemupukan diulangi sebanyak beberapa kali, sedikit demi sedikit setiap 7-10 hari sekali.
-
Pemupukan pertama, digunakan 0,95 ppm N dan 0,11 ppm P. Apabila luas tambak 1 ha dan tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg pupuk urea dan 25-50 kg TSP.
-
Pertumbuhan plankton diamati dengan secci disc. Pertumbuhan cukup bila pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah kelihatan.
-
Takaran pupuk dikurangi bila secci disc tidak terlihat pada kedalaman 25 cm. Sedangkan apabila secci disc tidak kelihatan pada kedalaman 35 cm, maka takaran pupuk perlu ditambah.
Pemberian PakanMakanan untuk tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. Makanan udang yang dapat digunakan dalam budidaya terdiri dari:
a)
Makanan alami:
-
Burayak tingkat nauplius, makanan dari cadangan isi kantong telurnya.
-
Burayak tingkat zoea, makanannya plankton nabati, yaitu Diatomaeae (Skeletonema, Navicula, Amphora, dll) dan Dinoflagellata (Tetraselmis, dll).
-
Burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, Protozoa, Rotifera, (Branchionus), anak tritip (Balanus), anak kutu air (Copepoda), dll.
-
Burayak tingkat post larva (PL), dan udang muda (juvenil), selain makanan di atas juga makan Diatomaee dan Cyanophyceae yang tumbuh di dasar perairan (bentos), anak tiram, anak tritip, anak udanngudangan (Crustacea) lainnya, cacing annelida dan juga detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membususk).
-
Udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau Mollusca (kerang, tiram, siput), cacing Annelida, yaitut cacing Pollychaeta, udang-udangan, anak serangga (Chironomus), dll.
-
Dalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, dan bentos.
b)
Makanan TambahanMakanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah masa pemeliharaan 3 bulan. Makanan tambahan tersebut dapat berupa:
-
Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah.
-
Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah, ketam, siput, dan udangudangan.
-
Kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. Kulit kerbau dipotong-potong 2,5 cm2, kemudian ditusuk sate.
-
Sisa-sisa pemotongan katak.
-
Bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
-
Makanan anak ayam.
-
Daging kerang dan remis.
-
Trisipan dari tambak yang dikumpulkan dan dipech kulitnya.
c)
Makanan Buatan (Pelet):
-
Tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %.
-
Dedak halus 40 %.
-
Tepung bungkil kelapa 20 %.
-
Tepung kanji 19 %.
-
Pfizer premix A atau Azuamix 1 %.Cara pembuatan:
-
Tepung kanji diencerkan dengan air secukupnya, lalu dipanaskan sampai mengental.
-
Bahan-bahan yang dicampurkan dengan kanji diaduk-aduk dan diremas-remas sampai merata.
-
Setelah merata, dibentuk bulat-bulat dan digiling dengan alat penggiling daging. Hasil gilingan dijemur sampai kering, kemudian diremas-remas sampai patah-patah sepanjang rata-rata 1-2 cm.Takaran Ransum Udang dan Cara Pemberian Pakan:
a)
Udang diberi pakan 4-6 x sehari sedikit demi sedikit.
b)
Jumlah pakan yang diberikan kepada benur 15-20% dari berat tubuhnya per hari.
c)
Jumlah pakan udang dewasa sekitar 5-10% berat tubuhnya/ hari.
d)
Pemberian pakan dilakukan pada sore hari lebih baik.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
a)
Penggantian Air. Pembuangan air sebaiknya melalui bagian bawah, karena bagian ini yang kondisinya paling buruk. Tapi apabila air tambak tertutup air hujan yang tawar, pembuangannya melalui lapisan atas, sedangkan pemasukannya melalui bagian bawah.
b)
Pengadukan secara mekanis (belum biasa dilakukan). Dengan pengadukan, air dapat memperoleh tambahan zat asam, atau tercampurnya air asin dan air tawar. Pengadukan dapat menggunakan mesin pengaduk, mesin perahu tempel, atau kincir angin.
c)
Penambahan bahan kimia (belum biasa dilakukan). Kekurangan zat asam, dapat ditambah dengan Kalium Permanganat (PK/KMnO4). Takaran 5-10 ppm (5-10 gram/1 ton air), masih belum mampu membunuh udang. Kapur bakar sebanyak 200 kg/ha dapat juga untuk mengatasi O2.
d)
Penambahan volume air. Bila suhu air tinggi, penambahan jumlah volume air dapat dikurangi. Perlu diberi pelindung.
e)
Menghentikan pemupukan dan pemberian pakan. Pemupukan dan pemberian pakan dihentikan apabila udang nampak menderita dan tambak dalam kondisi buruk.
f)
Singkirkan ikan dan ganggang yang mati dengan menggunakan alat penyerok.
g)
Penambahan pemberian pakan. Udang diberi tambahan pakan apabila menunjukkan gejala kekurangan makan, sampai pertumbuhan makanan alami normal kembali.Perbaikan teknis yang diperlukan:
a)
Perbaikan saluran irigasi tambak untuk memungkinkan petakan-petakan tambak memperoleh air yang cukup kualitas dan dan kuantitasnya, selama masa pemeliharaan.
b)
Pompanisasi, bagi tambak-tambak di daerah yang perbedaan pasang surutnya rendah (kurang dari 1 m), yang setiap waktu diperlukan pergantian air ke dalam atau keluar tambak.
c)
Perbaikan konstruksi tambak, yang meliputi konstruksi tanggul, pintu air saringan masuk ke dalam tambak agar tambak tidak mudah bocor, dan tanggul tidak longsor.
d)
Perbaikan manajemen budidaya yang meliputi: cara pemupukan, padat penebaran yang optimal, pemberian pakan, cara pengelolaan air dan cara pemantauan terhadap pertumbuhan dan kesehatan udang.
7.
HAMA DAN PENYAKIT

7.1.
Hama
1.
LumutLumut yang pertumbuhannya berlebihan. Pengendalian: dapat dengan memelihara bandeng yang berukuran 8-12 cm sebanyak 200 ekor/ha.
2.
Bangsa ketamMembuat lubang di pematang, sehingga dapat mengakibatkan bocoranbocoran.
3.
Udang tanah (Thalassina anomala), Membuat lubang di pematang.
4.
Hewan-hewan penggerek kayu pintu airMerusak pematang, merusak tanah dasar, dan merusak pintu air seperti remis penggerek (Teredo navalis), dan lain-lain.
5.
Tritip (Balanus sp.) dan tiram (Crassostrea sp.) Menempel pada bangunan-bangunan pintu air.Pengendalian hama bangsa ketam, udang tanah, hewan-hewan penggerek kayu pintu air sama dengan pengendalian lumut.Golongan pemangsa (predator), dapat memangsa udang secara langsung, termasuk golongan buas, antara lain:
1.
Ikan-ikan buas, seperti payus (Elops hawaiensis), kerong-kerong (Tehrapon tehraps), kakap (Lates calcarifer), keting (Macrones micracanthus), kuro (Polynemus sp.), dan lain-lain.
2.
Ketam-ketaman, antara lain adalah kepiting (Scylla serrata).
3.
Bangsa burung, seperti blekok (Ardeola ralloides speciosa), cangak (Ardea cinera rectirostris), pecuk cagakan (Phalacrocorax carbo sinensis), pecuk ulo (Anhinga rufa melanogaster), dan lain-lain.
4.
Bangsa ular, seperti ular air atau ular kadut (Cerberus rhynchops, Fordonia leucobalia, dan Chersidrus granulatus).
5.
Wingsang, wregul, sero, atau otter (Amblonyx cinerea dan Lutrogale perspicillata).Golongan penyaing (kompetitor) adalah hewan yang menyaingi udang dalam hidupnya, baik mengenai pangan maupun papan.
1.
Bangsa siput, seperti trisipan (Cerithidea cingulata), congcong (Telescopium telescopium).
2.
Ikan liar, seperti mujair (Tilapia mosambica), belanak (Mugil spp), rekrek (Ambassis gymnocephalus), pernet (Aplocheilus javanicus), dan lain-lain.
3.
Ketam-ketaman, seperti Saesarma sp. dan Uca sp.
4.
Udang, yaitu udang kecil-kecil terutama jenis Cardina denticulata, dan lain-lain.Pengendalian:
1.
Ikan-ikan buas dapat diberantas dengan bungkil biji teh yang mengandung racun saponin.
a.
Bungkil biji teh adalah ampas yang dihasilkan dari biji teh yang diperas minyaknya dan banyak diproduksi di Cina.
b.
Kadar saponin dalam tiap bungkil biji teh tidak sama, tetapi biasanya dengan 150-200 kg bungkil biji teh per Ha tambak sudah cukup efektif mematikan ikan liar/buas tanpa mematikan udang yang dipelihara.
c.
Daya racun saponin terhadap ikan 50 kali lebih besar daripada terhadap udang.
d.
Daya racun saponin akan hilang sendiri dalam waktu 2-3 hari di dalam air. Setelah diracun dengan bungkil biji teh, air tambak tidak perlu dibuang, sebab residu bungkil itu dapat menambah kesuburan tambaknya.
e.
Daya racun saponin berkurang apabila digunakan pada air dengan kadar garam rendah. Tambak dengan kedalaman 1 meter dan kadar garam air tambak > 15 permil, bungkil biji teh yang digunakan cukup 120 kg/Ha saja, sedangkan kalau lebih rendah harus 200 kg/Ha. Untuk penghematan air tambak dapat diturunkan sampai 1/3-nya, sehingga bungkil yang diberikan hanya 1/3 yang seharusnya. Setelah 6 jam air tambak dinaikkan lagi, sehingga kadar saponin menjadi lebih encer.
f.
Penggunaan bungkil ini akan lebih efektif pada siang hari, pukul 12.00 atau 13.00.
g.
Sebelum digunakan bungkil ditumbuk dulu menjadi tepung, kemudian direndam dalam air selama beberapa jam atau semalam. Setelah itu air tersebut dipercik-percikan ke seluruh tambak. Sementara menabur bungkil, kincir dalam tambak diputar agar saponin teraduk merata.
2.
Rotenon dari akar deris (tuba).
a.
Akar deris dari alam mengandung 5-8 %o rotenon. Akar yang masih kecil lebih banyak mengandung rotenon.Zat ini dapat membunuh ikan pada kadar 1-4 ppm, tetapi batas yang mematikan udang tidak jauh berbeda.
b.
Dalam air berkadar garam rendah, daya racunnya lebih baik/lebih kuat daripada yang berkadar garam tinggi.
c.
Sebelum digunakan, akar tuba dipotong kecil-kecil, kemudian direndam dalam dalam air selama 24 jam. Setelah itu akar ditumbuk sampai lumat, dimasukkan ke dalam air sambil diremas-remas sampai air berwarna putih susu.
d.
Dosis yang diperlukan adalah 4-6 kg/Ha tambak, apabila kedalaman air 8 cm. Daya racun rotenon sudah hilang setelah 4 hari.
3.
Ikan liar, ikan buas, dan siput dapat juga diberantas dengan nikotin pada takaran 12-15 kg/Ha atau sisa-sisa tembakau dengan takaran antara 200- 400 kg/Ha.
a.
Sisa-sisa tembakau ditebarkan di tambak sesudah tanah dasar dikeringkan dan kemudian diairi lagi setinggi ± 10 cm.
b.
Setelah ditebarkan, dibiarkan selama 2-3 hari, agar racun nikotinnya dapat membunuh hama. Sementara itu airnya dibiarkan sampai habis menguap selama 7 hari.
c.
Setelah itu tambak diairi lagi tanpa dicuci dulu, sebab sisa tembakau sudah tidak beracun lagi dan dapat berfungsi sebagai pupuk.


4.
Brestan-60 dapat digunakan untuk memberantas hama, terutama trisipan.
a.
Brestan-60 adalah semacam bahan kimia yang berupa bubuk berwarna krem dan hampir tidak berbau. Bahan aktifnya adalah trifenil asetat stanan sebanyak 60%.
b.
Takaran yang dibutuhkan adalah 1 kg/Ha, apabila kedalaman air 16-20 cm dan kadar garamnya 28-40%. Makin dalam airnya dan makin rendah kadar garamnya, takaran yang dibutuhkan makin banyak.
c.
Daya racunnya lebih baik pada waktu terik matahari.
d.
Cara penggunaan:
-
Air dalam petakan disurutkan sampai ± 10 cm. Pintu air dan tempat yang bocor ditutup.
-
Bubuk Brestan-60 yang telah ditakar dilarutkan dalam air secukupnya, kemudian dipercik-percikkan ke permukaan air.
-
Air dibiarkan menggenang selama 4-10 hari, agar siputnya mati semua.
-
Setelah itu tambak dicuci 2-3 kali, dengan memasukkan dan mengeluarkan air pada waktu pasang dan surut.
5.
Sevin dicampur dengan cincangan daging ikan, kemudian dibentuk bulatan, dapat digunakan sebagai umpan untuk meracuni kepiting. Karbid (Kalsium karbida) dimasukkan ke dalam lubang kepiting, disiram air dan kemudian. Gas asetilen yang timbul akan membunuh kepiting.Abu sekam yang dimasukkan ke dalam lubang kepiting, akan melekat pada insang dan dapat mematikan.
6.
Usaha untuk mengusir burung adalah dengan memasang pancang-pancang bambu atau kayu di petakan tambakan.
7.
Cara memberantas udang renik (wereng tambak): menggunakan Sumithion dengan dosis 0,002 mg/liter pada hari pertama dan ditambah 0,003 mg/liter pada hari kedua. Kadar yang dapat mematikan udang adalah 0,008 mg/liter. Selalu memeriksa lokasi baik siang maupun malam.
7.2.
Penyakit asal Virus.
1.
Monodon Baculo Virus (MBV)Keberadanya tidak perlu dikhawatirkan, karena tidak berpengaruh terhadap kehidupan udang. Penyebab: kondisi stres saat pemindahan post larva ke kolam pembesaran.
2.
Infectious Hypodermal Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV)Gejala: (1) udang berenang tidak normal, yaitu sangat perlahan-lahan, muncul ke permukaan dan mengambang dengan perut di ata; (2) bila alat geraknya (pleopod dan Periopod) berhenti bergerak, udang akan tenggelam di bawah kolam; (3) udang akan mati dalam waktu 4-12 jam sejak mulai timbulnya gejala tersebut. Udang penderita banyak yang mati pada saat moulting; (4) pada kondisi yang akut, kulitnya akan terlihat keputih-putihan dan tubuhnya berwarna putih keruh; (5) permukaan tubuhnya akan ditumbuhi oleh diatomae, bakteri atau parasit jamur; (6) pada kulit luar terlihat nekrosis pada kutikula, syaraf, antena, dan pada mukosa usus depan dan tengah.Pengendalian: perbaikan kualitas air.
3.
Hepatopancreatic Parvo-like VirusGejala: terutama menyerang hepatopankreas, sehingga dalam pemeriksaan hepatopankreasnya secara mikroskopik terlihat degenerasi dan adanya inklusion bodies dalam se-sel organ tersebut.Pengendalian: perbaikan kualitas air.
4.
Cytoplamic Reo-like VirusGejala: (1) udang berkumpul di tepi kolam dan berenang di permukaan air; (2) kematian udang di mulai pada hari 7-9 setelah penebaran benih (stocking) di kolam post larva umur 18 hari.Pengendalian: belum diketahui secara pasti, yang penting adalah perbaikan kualitas air.
5.
RicketsiaeGejala: (1) udang berenang di pinggir kolam dalam keadaan lemah; (2) udang berwarna lebih gelap, tak ada nafsu makan, pada beberapa udang terlihat benjolan-benjolan kecil keputih-putihan pada dinding usus bagian tengah (mid gut); (3) adanya koloni riketsia, peradangan dan pembengkakan jaringan ikat; (4) kematian udang mulai terjadi pada minggu ke-7 atau 9 setelah penebaran benih (post larva hari ke-15-25). Angka kematian naik pada hari ke-5 sampai 7, sejak mulai terjadi kematian, kemudian menurun sampai tak ada kematian. Tiga hari kemudian kematian timbul lagi, begitu seterusnya sampai udang dipanen.Pengendalian: menggunakan antibiotik (oksitetrasiklin, sulfasoxasol, dan nitrofurazon) dicampur makanan dapat mengurangi angka kematian, tetapi bila konsentrasi antibiotik menurun, kematian akan timbul lagi.
7.3.
Penyakit Asal Bakteri
1.
Bakteri nekrosisPenyebab: (1) bakteri dari genus Vibrio; (2) merupakan infeksi sekunder dari infeksi pertama yang disebabkan oleh luka, erosi bahan kimia atau lainnya.Gejala: (1) muncul beberapa nekrosis (berwarna kecoklatan) di beberapa tempat (multilokal), yaitu pada antena, uropod, pleopod, dan beberapa alat tambahan lainnya; (2) usus penderita kosong, karena tidak ada nafsu makan.Pengendalian: Pemberian antibiotik dalam kolam pembenihan, miaslnya furanace 1 mg/l, oksitetrasiklin 60-250 mg/l dan erytromycin 1 mg/l; (2) Pengeringan, pembersihan dan disinfeksi dalam kolam pembenihan, serta menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan; (3) pemeliharaan kualias air dan sanitasi yang baik.
2.
Bakteri SeptikemiaPenyebab: (1) Vibrio alginolictus, V. parahaemolyticus, Aeromonas sp., dan Pseudomonas sp.; (2) merupakan infeksi sekunder dari infeksi pertama yang disebabkan defisiensi vitamin C, toxin, luka dan karena stres yang berat.Gejala: (1) menyerang larva dan post larva; (2) terdapat sel-sel bakteri yang aktif dalam haemolymph (sistem darah udang).Pengendalian: (1) pemberian antibiotik dalam kolam pembenihan, misalnya furanace 1 mg/l, oksitetrasiklin 60-250 mg/l dan erytromycin 1 mg/l; (2) pemeliharaan kualias air dan sanitasi yang baik.
7.4.
Penyakit Asal ParasitDapat menyebabkan penurunan berat badan, penurunan kualitas, kepekaan terhadap infeksi virus/bakteri dan beberapa parasit dapat menyebabkan kemandulan (Bopyrid).
1.
Bakteri nekrosisParasit cacing Cacing Cestoda, yaitu
-
Polypochepalus sp., bentuk cyste dari cacing ini terdapat dalam jaringan ikat di sepanjang syaraf bagian ventral.
-
Parachristianella monomegacantha, berparasit dalam jaringan intertubuler hepatopankreas.Cacing Trematoda: Opecoeloides sp., yang ditemukan pada dinding proventriculus dan usus.Cacing Nematoda: Contracaecum sp., menyerang hepatopankreas udang yang hidup secara alamiah.
2.
Parasit IsopodaDapat menghambat perkembangan alat reproduksi udang. Parasit ini menempel di daerah branchial insang (persambung antara insang dengan tubuh udang), sehingga menghambat perkembangan gonad (sel telur) pada udang.
7.5.
Penyakit Asal ParasitMenyerang udang periode larva dan post larva yang dapat mati dalam waktu 24 jam.Penyebab: (1) Jamur Phycomycetes yang termasuk genus Lagenedium dan Sirolpidium; (2) penyebarannya terjadi pada waktu pemberian pakan.Pengendalian: (1) pemberian malachite green (0,006-0,1 mg/l) atau trifuralin (0,01 pp,) 3-6 kali sehari akan mencegah penyebaran jamur ke larva yang sehat; (2) jalan filtrasi air laut untuk pembenihan; (3) pencucian telur udang berkali-kali dengan air laut yang bersih atau air laut yang diberi malachite green atau trifuralin, karena dapat menghilangkan zoospora dari jamur.


8.
P A N E N

Udang yang siap panen adalah udang yang telah berumur 5-6 bulan masa pemeliharaan. Dengan syarat mutu yang baik, yaitu:1) ukurannya besar2) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar dan badan tidak cacat3) masih dalam keadaan hidup dan segar.
8.1.
Penangkapan
1.
Penangkapan Sebagian
a.
Dengan menggunakan Prayang, yang terbuat dari bambu, yang terdiri dari dua bagian, yaitu kere sebagai pengarah dan perangkap berbentuk jantung sebagai tempat jebakan. Prayang dipasang di tepi tambak, dengan kerenya melintang tegak lurus pematang dan perangkapnya berada di ujung kere. Pemasangan prayang dilakukan malam hari pada waktu ada pasang besar dan di atasnya diberi lampu untuk menarik perhatian udang. Lubang prayang dibuat 4 cm, sehingga yang terperangkap hanya udang besar saja. Pada lubang mulut dipasang tali nilon atau kawat yang melintang dengan jarak masing-masing sekitar 4 cm.
b.
Dengan menggunakan jala lempar. Penangkapan dilakukan malam hari. Air tambak dikurangi sebagian untuk memudahkan penangkapan. Penangkapan dilakukan dengan masuk ke dalam tambak. Penangkapan dengan jala dapat dilakukan apabila ukuran udang dalam tambak tersebut seragam.
c.
Dengan menggunakan tangan kosong. Dilakukan pada siang hari, karena udang biasanya berdiam diri di dalam lumpur.
2.
Penangkapan Total
a.
Penangkapan total dapat dilakukan dengan mengeringkan tambak.Pengeringan tambak dapat dilakukan dengan pompa air atau apabila tidakada harus memperhatikan pasang surut air laut. Malam/dini harimenjelang penangkapan, air dikeluarkan dari petak tambak perlahanlahanwaktu air surut. Pada tambak semi intensif, air disurutkan sampaicaren, sehingga kedalaman air 10-20 cm.
b.
Dengan menggunakan seser besar yang mulutnya direndam di lumpurdasar tambak/caren, lalu didorong sambil mengangkatnya jikadiperkirakan sudah banyak udang yang masuk dalam seser. Dan caratersebut dilakukan berulang-ulang.
c.
Dengan menggunakan jala, biasanya dilakukan banyak orang.
d.
Dengan menggunakan kerei atau jaring yang lebarnya sesuai denganlebar caren. Lumpur dasar tempat udang bersembunyi didorong beramairamaioleh beberapa orang yang memegangi kerei atau jaring itu, menujuke depan pintu air. Di depan pintu air udang dicegat dengan kerei lainnya.Udang terkumpul di kubangan dekat pintu ai, sehingga dengan mudahditangkap.
e.
Dengan memasang jaring penadah yang cukup luas atau panjang disaluran pembuangan air. Pintu air dibuka dan diatur agar air mengalirperlaha-lahan, sehingga udang tidak banyak tertinggal bersembunyidalam lumpur. Udang akan keluar bersama air dan tertadah dalam jaringyang terpasang dan dengan mudah ditangkapi dengan seser.
f.
Dengan menggunakan jaring (trawl) listrik. Jaring ini berbentuk dua buahkerucut. Badan kantung mempunyai bukaan persegi panjang. Mulutkantung yang di bawah di pasang pemberat agar dapat tenggelam dilumpur. Bagian atas mulut jaring diberi pelampung agar mengambang dipermukaan air. Bagian bibir bawah mulut jaring dipasang kawat yangdapat dialiri listrik berkekuatan 3-12 volt. Listrik yang mengaliri kawat didasar mulut jaring akan mengejutkan udang yang terkena, lalu udangakan meloncat dan masuk ke dalam jaring.
8.2.
PembersihanUdang yang telah ditangkap dikumpulkan dan dibersihkan sampai bersih. Kemudian udang ditimbang dan dipilih menurut kualitas ukuran yang sama dan tidak cacat.


9.
PASCA PANEN


Beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasca panen:
1)
Alat-alat yang digunakan harus bersih.
2)
Penanganan harus cepat, cermat, dan hati-hati.
3)
Hindarkan terkena sinar matahari langsung.
4)
Cucilah udang dari kotoran dan lumpur dengan air bersih.
5)
Masukkan ke dalam keranjang, ember, atau tong, dan siram dengan airbersih.
6)
Selalu menggunakan es batu untuk mendinginkan dan mengawetkan udang.
7)
Selain didinginkan, dapat juga direndam dalam larutan NaCl 100 ppm untuk mengawetkan udang pada temperatur kamar dan untuk membunuh bakteri pembusuk (Salmonella, Vibrio, Staphylococcus).
8)
Kelompokan menurut jenis dan ukurannya.


10.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN


10.1.
Analisis Usaha BudidayaPerkiraan analisis usaha pembesaran Udang Galah di Desa Tangkil Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Selama 2 musim (1 tahun) pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:1) Biaya produksi
a.
Lahan- Sewa lahan 2 tahun- Pengolahan lahan
Rp. 3.200.000,- Rp. 125.000,-
b.
Bibit- Benur 60.000 ekor Rp. 16,-
Rp. 960.000,-
c.
Pakan- UG 801 86,40 kg @ Rp 2.600,-- UG 802 590,40 Kg Rp. 2.400,-- UG 803 1.882,57 kg Rp. 2.300,-
Rp. 224.460,- Rp. 1.416.960,- Rp. 4.329.900,-
d.
Obat-obatan dan pupuk- BCK 4 liter @ Rp. 12.500,-- Sanponin 40 kg @ Rp 1500,-- Urea 10 kg @ Rp 2000,-- KCL 10 kg @ Rp 2.500,-- Pupuk kandang 20 kg @ Rp 500,-- Kapur 100 kg @ Rp. 1000,-
Rp 50.000,-Rp. 60.000,- Rp. 20.000,- Rp. 25.000,- Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-
e.
Alat- Timbangan 1 Unit @ Rp. 100.000,-- pH Pen 1 Unit @ Rp. 50.000,-- Jala/Jaring 2 Unit @ Rp. 25000,-- Cangkul 3 Unit @ Rp. 6.000,-- Skoop 1 Unit @ Rp. 6.000,-- Serok 3 Unit @ Rp. 4.500,-- Plastik 20 meter @ Rp. 2.000,-- Saringan 10 meter @ Rp. 2.500,-- Ember Plastik 3 unit @ Rp. 5.000,-- Keranjang 5 unit @ Rp. 5.500,-
Rp. 100.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 18.000,- Rp. 6.000,- Rp. 13.500,- Rp. 40.000,- Rp. 25.000,- Rp. 15.000,- Rp. 16.500,-
f.
Tenaga kerja- Tenaga Tetap 12 MM @ Rp 250.000,-- Tenaga Tak Tetap 10 OH @ Rp 8.000,00
Rp. 1.500.000,- Rp. 80.000,-
g.
Lain-lain- Rekening Listrik 6 bulan @ Rp 15.000,-- Transportasi
Rp. 90.000,- Rp. 20.000,-
h.
Biaya tak terduga 10%
Rp. 1.254.532,-

Jumlah biaya produksi
Rp. 12.545.320,-
2.
Pendapatan 2 musim/th:1912,3 kg @ Rp 19.000,-
Rp.34.463.700,-
3.
Keuntungan per tahun/2 musimKeuntungan per musim (6 bulan)
Rp.21.918.380,-Rp. 4.686.530,-
4.
Parameter kelayakana. B/C ratio per musimb. Atas dasar Unitc. Atas dasar Sales
= 1,37: BEP = FC/P-V 206,4 kg : BEP = FC/1-(VC/R) Rp 3.688.540,-
10.2.
Gambaran Peluang AgribisnisSampai saat ini udang merupakan komoditi budidaya yang mempunyai prospek cukup baik, baik untuk komsumsi dalam negeri maupun komsumsi luar negeri. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya permintaan ekspor untuk udang.


11.
DAFTAR PUSTAKA

1.
Brahmono. 1994. Limbah Udang Untuk Pembuatan Tepung. Dalam Kumpulan Kliping Udang II. Trubus.
2.
Darmono. 1991. Budidaya Udang Penaeus . Kanisius. Yogyakarta.
3.
Hanadi, S. 1992. Pengolahan Udang Beku. Karya Anda. Surabaya.
4.
Heruwati, E.S. dan Rahayu, S. 1994. Penanganan dan Pengelolaan Pasca Panen Udang unutuk Meningkatkan Mutu dan Mendapatkan Nilai Tambah. Dalam Kumpulan Kliping Udang II. Trubus.
5.
Mudjiman, A. 1987. Budidaya Udang Galah. Penebar Swadaya. Jakarta.
6.
__________ . 1988. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta.
7.
__________ . 1994. Udang yang Bikin Sehat. Dalam Kumpulan Kliping Udang II. Trubus.
8.
Murtidjo, B.A. 1992. Budidaya Udang Windu Sistem Monokultur. Kanisius. Yogyakarta.
9.
Purnomo. 1994. Limbah Udang Potensial untuk Industri. Dalam Kumpulan Kliping Udang II. Trubus.
10.
Suyanto, S.R. dan Mudjiman, A. 1999. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta.

edit : margo coy 02032008

Semoga bermanfaat

Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory