Jumat, 31 Oktober 2008

Pengobatan Islami

Pengobatan Islami

( باللغة الإندونيسية )

Disusun Oleh:

Syeikh DR. Khalid bin Abdullah al-Jarisi

Tarjamah:

Team Indonesia

Murajaah :

Abu Ziyad

الرقية الشرعية

إعداد:

د. خالد بن عبد الله الجريسي

ترجمة:

الفريق الإندونيسي

مراجعة:

إيكو أبو زياد

Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah

المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض

1428 – 2007

الإسلام بين يدي الملايين! شعار حملناه لنشر الإسلام الصحيح والفقه في الدين المستمد من الكتاب والسنة بفهم سلف هذه الأمة بعشرات لغات العالم

Pengobatan Islami

Bismillah, wal hamdulillah, washshalatu wassalamu 'ala Rasulillah, wa ba'du:

Saudara seiman, berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan ruqyah yang disyari'atkan, tulisan ini diterjemahkan dari muqaddimah kitab irqi nafsaka wa ahlaka bi nafsika (Ruqyahlah diri dan keluargamu oleh dirimu sendiri) karya Syaikh DR. Khalid bin Abdurrahman al-Juraisi.

Ruqyah terbagi empat bagian:

Pertama: dilakukan dengan menggunakan kalam Allah I (al-Qur`an), Asma (nama)-Nya Yang Maha Indah, serta sifat-sifat-Nya Yang Maha Tinggi, hal ini hukumnya diperbolehkan, bahkan dianjurkan.

Kedua: Yang dihubungkan dengan hal tersebut diatas, yaitu yang berupa zikir dan doa ma'tsur (memiliki riwayat), ruqyah ini memiliki hukum yang sama seperti di atas.

Ketiga: ruqyah yang dilakukan dengan zikir dan doa yang tidak ma'tsur, namun tidak menyalahi apa yang ma'tsur, ini juga diperbolehkan.

Empat: ruqyah yang tidak bisa dipahami maknanya, seperti ruqyah yang ada pada masa jahiliyah. Ruqyah semacam ini harus dijauhi agar tidak terjerumus dalam kesyirikan atau yang membawa kepadanya.

Dhabith (catatan) ruqyah yang disyari'atkan:

Para ulama bersepakat atas bolehnya ruqyah ketika mencakup tiga syarat:

1. Bahwa ruqyah itu dilakukan dengan firman Allah I (al-Qur`an), atau Asma dan Sifat-Nya.

2. Bahwa ruqyah itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab atau dengan bahasa lain yang dipahami oleh yang diruqyah (marqi).

3. Hendaklah orang yang meruqyah dan diruqyah meyakini bahwa ruqyah tidak memberikan pengaruh dengan sendirinya, akan tetapi dengan zat Allah I.

Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh raaqy (yang meruqyah) dan marqi (yang diruqyah), agar ruqyah itu bermanfaat dan menjadi sempurna dengan izin Allah I, diantaranya adalah:

1. Layaknya yang melakukan ruqyah adalah orang yang baik, shalih, dan beristiqamah.

2. Mengetahui ruqyah yang sesuai dari ayat-ayat al-Qur`an.

3. Bahwa orang yang sakit termasuk orang beriman, shalih, baik, taqwa, dan istiqamah di atas agama, serta jauh dari perbuatan maksiat dan aniaya, berdasarkan firman Allah I:

[ وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَيَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّخَسَارًا ]

"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Israa`:82)

Biasanya, ruqyah tidak akan memberikan pengaruh atas orang-orang yang selalu melakukan maksiat dan kemungkaran.

4. Percaya dengan pasti bahwa al-Qur`an adalah penyembuh, rahmat, dan obat yang bermanfaat, sehingga tidak bisa dilakukan ruqyah dengan ayat-ayat al-Qur`an jika hanya untuk percobaan. Jika berguna (berarti benar), dan jika tidak berguna ia berpaling kepada yang lain!!

Maka jika semua syarat ini terpenuhi, niscaya manfaat ruqyah bisa didapatkan secara sempurna dengan izin Allah I. Wallahu A'lam.

Ada beberapa sebab penting yang jika penderita menekuninya, niscaya sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan dengan izin Allah I, diantaranya adalah:

1. Bersemangat menunaikan ibadah tepat pada waktunya, yang paling penting adalah shalat berjamaah, terutama shalat Subuh, berdasarkan sabda Nabi r:

" مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللهِ ..."

"Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah I…"[1]

Dan Sabda Nabi r:

" مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِى جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ "

"Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah, maka seakan-akan ia melaksanakan shalat malam seluruhnya"[2]

2. Hendaklah ia memulai dengan meruqyah dirinya sendiri, karena sesungguhnya ruqyah seseorang untuk dirinya sendiri lebih utama daripada ruqyah untuk orang lain. Ruqyah termasuk jenis do'a, dan do'a seseorang untuk dirinya sendiri –dengan merealisasikan tawakkal yang sempurna- lebih diharapkan untuk diterima daripada do'a orang lain untuknya, terutama dizaman yang sangat sedikit sekali ahli ruqyah yang dapat meruqyah dengan ikhlas.

3. Jika ia tidak mungkin melakukan ruqyah untuk dirinya sendiri karena sakit yang terlalu berat, atau ia telah meruqyah dirinya sendiri kemudian ingin menambah dengan ruqyah orang lain untuknya, maka hendaklah ia bersungguh-sungguh mencari ahli ruqyah yang ikhlas, memiliki akidah yang benar, dan dikenal ditengah masyarakat sebagai orang shalih dan punya nama baik, janganlah ia terhanyut dalam tipuan dan propaganda para tukang sihir dan tukang sulap, karena hal ini sudah diketahui dengan pasti tentang keharamannya, sebagaimana juga seorang muslim diharuskan untuk menghindari pengobatan dengan sesuatu yang diharamkan. Sesungguhnya Allah I tatkala mensyari'atkan berobat untuk hamba-hamba-Nya tidak menjadikan kesembuhan mereka pada sesuatu yang diharamkan terhadap mereka, sebagaimana sabda Nabi r:

" إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَاءَكُمْ فِى حَرَامٍ "

"Sesungguhnya Allah I tidak menjadikan kesembuhanmu pada sesuatu yang haram."[3]

4. Bahwa ruqyah itu berasal dari orang yang baik hatinya dan istiqamah jalannya, ia telah membersihkan dirinya dari yang haram dan meyakini bahwa kesembuhan hanya dari Allah I saja, dan sesungguhnya Allah I Yang Maha Memberi kesembuhan, karena ruqyah –seperti yang telah dijelaskan sebelumnya- termasuk dari jenis doa, sehingga tatkala orang yang meruqyah membaca untuk dirinya atau untuk orang lain, ia harus meyakini pada saat meruqyah bahwa ia akan memperoleh kesembuhan dari Allah I secara mantap, bukan sambil melakukan percobaan. Jika raqi (yang meruqyah) melakukan ruqyah karena melakukan percobaan akan kebergunaan ruqyah, berarti ia telah melepaskan manfaat yang diharapkan untuk dirinya.

5. Dia berdoa seperti orang yang sedang kesulitan, meminta dengan sangat karena mengikuti Nabi r, meyakini akan terkabulkan, sebagaimana Allah I menjanjikan dengan firman-Nya:

[ أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ اْلأَرْضِ أَءِلَهٌ مَّعَ اللهِ قَلِيلاً مَّاتَذَكَّرُونَ ]

"Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)" (QS. An-Naml :62)

Hendaklah raqi (orang yang meruqyah) mencari waktu-waktu dikabulkannya doa, di antaranya: sepertiga malam terakhir, waktu terakhir di hari Jum'at (sebelum maghrib), demikian pula di saat sujud, dan kondisi serta waktu lainnya yang utama.

6. Berusaha mengkonsumsi makanan yang halal, berdasarkan sabda Nabi r:

" أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ "

"Perbaikilah makananmu, niscaya engkau menjadi orang yang do'anya dikabulkan"[4]

Dan sabda beliau r:

" أَيُّهَا النَّاسُ, إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا... ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلَ السَّفَرَ, أَشْعَثَ أَغْبَرَ, يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَارَبِّ يَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ, فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذلِكَ "

"Wahai manusia, sesungguhnya Allah I itu baik dan hanya menerima sesuatu yang baik… Kemudian Rasulullah r menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan jauh, sehingga berambut kusut dan penuh debu, ia mengangkat kedua belah tangannya ke langit seraya berdoa: Wahai Rabbku.. wahai Rabbku! Sementara makanannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?"[5]

7. Berusaha membaca surat al-Baqarah di rumah, karena –tanpa disangsikan lagi- merupakan benteng yang kokoh dan ruqyah yang besar untuk penghuni rumah itu, berdasarkan sabda Nabi r:

" اِقْرَؤُوْا سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ, فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسَرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيْعُهَا الْبَطَلَةُ "

"Bacalah surat al-Baqarah, sesungguhnya mengambilnya adalah berkah, meninggalkannya adalah kerugian, dan para penyihir tidak bisa menguasainya"[6]

Dan di antara keagungan berkahnya surat ini adalah yang datang dari Nabi r, beliau bersabda:

" إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ "

"Sesungguhnya syetan berlari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah"[7]

Orang yang sakit bisa membacanya sendiri atau dibacakan atasnya, jika diulang-ulang membacanya secara sempurna dengan tape recorder setiap hari atau setiap malam, dengan izin Allah I akan menjadi penyebab utama untuk kesembuhan penghuni rumah itu dari gangguan syetan, sebagaimana Syaikh Jibril hafizhahullah memberikan fatwa kepadaku tentang hal itu.

8. Memperbanyak zikir kepada Allah I, dengan selalu membaca al-Qur`an, menekuni istighfar, membentengi diri dengan zikir-zikir yang disyari'atkan.

9. Meminum air suci yang telah dibacakan atasnya, mandi dengannya, terutama air zamzam, ia adalah obat bagi orang yang sakit, sehingga jika dibacakan atasnya, niscaya hal itu lebih utama dan sangat diharapkan memperoleh kesembuhan, insya Allah I, lalu jika ditambahkan atasnya daun bidara, atau kepada air suci yang sudah dibacakan atasnya, atau direndamkan padanya kertas-kertas yang ditulis atasnya ayat-ayat al-Qur`an dengan tinta yang suci –dari za'faran dan semisalnya- hal itu akan menjadi penyebab kesembuhan juga, dengan izin Allah I.

10. Memakan minyak zaitun dan memakainya, berdasarkan sabda Nabi r:

" كُلُوْا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوْا بِهِ, فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ "

"Makanlah minyak zaitun dan pakailah minyaknya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang penuh berkah"[8]

Demikian pula jintan hitam beserta minyaknya, dimakan darinya dan dioleskan dengan minyaknya, berdasarkan sabda-Nya r:

" فِى الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ السَّام "

"Dalam habbah sauda (jintan hitam) terdapat kesembuhan dari segala penyakit kecuali mati"[9]

Dan jikalau dibacakan atas minyak zaitun dan minyak habbah sauda (jintan hitam), dari ayat-ayat al-Qur`an, niscaya hal itu akan menjadi lebih utama, insya Allah I.

11. Minum madu, sesungguhnya padanya terdapat obat bagi manusia, sebagaimana dikabarkan oleh Allah I. Jika dibacakan sebagian ayat al-Qur`an atasnya, tentu hal itu akan lebih utama, supaya digabungkan padanya antara keutamaan berobat bersama dengan al-Qur`an yang mulia, karena termasuk yang disyari'atkan adalah berobat dengan madu.

12. Berbekam setiap kali dibutuhkan, hal itu berdasarkan sabda Nabi r:

" الشِّفَاءُ فِى ثَلاَثَةٍ: فِى شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةِ بِنَارٍ, وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ "

"Pengobatan terdapat pada tiga perkara: pada torehan alat bekam, atau minuman madu, atau besi yang dipanaskan dengan api, dan aku melarang umatku dari besi yang dipanaskan"[10]

13. Memakan tujuh butir kurma 'ajwah di pagi hari, hal itu berdasarkan sabda Rasulullah r:

" مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِى ذلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ "

"Barangsiapa yang sarapan pagi –setiap hari- dengan tujuh butir kurma 'ajwah, niscaya racun dan sihir tidak bisa membahayakannya di hari itu"[11]

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan sepuluh sebab yang dapat menolak kejahatan orang yang dengki, penyakit 'ain dan tukang sihir dengan ijin Allah I:

1. Berlindung kepada Allah I dari kejahatan mereka, membentengi diri dan kembali kepada-Nya r.

2. Merealisasikan ketaqwaan kepada Allah I dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah I, niscaya Allah I menjaganya dan tidak menyerahkannya kepada yang lain sekejap matapun.

3. Menghiasi diri dengan sifat sabar terhadap musuh yang dengki. Orang yang didengki tidak bisa mendapatkan kemenangan terhadap yang dengki kepadanya kecuali dengan cara menghadapinya dengan sifat sabar. Dan tipu daya yang jahat tidak bisa menimpa kecuali kepada pelakunya.

4. Bertawakkal kepada Allah I, barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah I maka Dia akan mencukupkannya. Tawakkal ini adalah penyebab terkuat untuk menolak gangguan manusia yang dia tidak mampu menahannya.

5. Mengosongkan hati dari fikiran terhadap orang yang dengki, dan ia menghilangkannya dari hati setiap saat terlintas dalam benaknya, sehingga tidak menoleh dan tidak merasa takut kepadanya.

6. Menghadap kepada Allah I dan ikhlas kepada-Nya, ini adalah benteng terkuat yang tidak ada rasa takut bagi orang yang membentengi diri dengannya dan tidak tersia-sia orang yang kembali kepada-Nya.

7. Memurnikan taubat kepada Allah I dari segala dosa. Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah kecuali karena dosa, baik dia mengetahuinya ataupun tidak.

8. Bersedekah dan berbuat baik sedapat mungkin. Sesungguhnya hal itu mempunyai pengaruh yang mengagumkan dalam menolak bala, penyakit 'ain, dan kejahatan orang yang dengki. Disebutkan dalam atsar: "Obatilah orang yang sakit darimu dengan sedekah"[12]

9. Memadamkan api kedengkian orang yang mendengki, yang berbuat zalim, dan yang menyakiti dengan cara berbuat baik kepadanya. Berbuat baik kepada manusia mewariskan rasa cinta, meringankan tekanan permusuhan atau menghilangkannya, sebagaimana firman Allah I:

[ وَلاَتَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلاَالسَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ ]

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia" (QS. Fushshilat:34)

10. Memurnikan tauhid kepada Allah I, karena sesungguhnya tauhid adalah benteng Allah I yang paling besar, barangsiapa yang memasukinya, niscaya ia berada pada tempat yang aman. Demikian pula bertafakkur dalam segala sebab kepada yang menciptakan sebab, yaitu Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan meyakini bahwa segala sesuatu tidak bisa memberi mudharat atau manfaat kecuali dengan izin-Nya.

Petunjuk-petunjuk umum yang harus dijaga saat melaksanakan ruqyah:

1. Raqi (yang meruqyah) dan marqi (yang diruqyah) dalam keadaan suci dari hadats kecil dan hadats besar.

2. Raqi menghadap qiblat.

3. Raqi dan marqi mentadabburkan nash-nash ruqyah saat membacanya, janganlah raqi membaca tanpa tadabbur terhadap maknanya dan tidak pula marqi mendengarnya kecuali sambil berusaha melakukan hal yang sama, dan keduanya menggantungkan hati kepada keagungan qodrat Allah I serta meminta pertolongan kepada-Nya.

4. Meludah saat membaca dan sesudahnya, dan tidak mengapa untuk ditinggalkan.

5. Sangat baik meletakkan tangan kanan –saat membaca- di atas ubun-ubun atau di tempat yang sakit, jika hal itu memungkinkan, dan hendaklah memperhatikan tentang tidak bolehnya menyentuh wanita yang bukan muhrim.

6. Termasuk yang dianggap baik, hendaklah sekali-kali membaca dengan suara sedang di telinga kanan atau kiri orang yang sakit pada saat meruqyah.

7. Apabila anda memperhatikan adanya pengaruh dari ayat yang dibaca terhadap yang sakit, maka tidak mengapa untuk mengulanginya sebanyak tiga kali, lima kali, atau tujuh kali menurut kebutuhan.

8. Raqi berniat memberikan manfaat kepada saudaranya dengan ruqyahnya tersebut, agar Allah I menyembuhkannya dan meringankan kesusahan darinya. Bahkan jika raqi meyakini adanya jin yang menyusup, hendaklah ia berusaha untuk mengajaknya bertaqwa dan istiqamah, ini adalah tuntutan yang sangat penting dan hendaklah raqi memperhatikan hal tersebut, karena risalah seorang muslim yang mendasar adalah berdakwah kepada Allah I, berdasarkan firman Allah I:

[ قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُوا إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ]

"Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata " (QS. Yusuf:108)

Maka seorang muslim adalah juru dakwah dalam kedudukan pertama, karena paling utama adalah agar dia memulai ruqyahnya, sedangkan di dalam dadanya membawa dua misi, yaitu mengobati dan memberi petunjuk, sehingga tidak seharusnya bagi dia untuk berusaha menyakiti jin sejak pertama kali, kecuali apabila ia membangkang terhadap jalan-jalan petunjuk.

9. Menjaga lafazh ruqyah yang sesuai saat membaca, seperti arqi nafsi (aku meruqyah diriku), arqika (aku meruqyah engkau, untuk satu orang laki-laki), arqiki (aku meruqyah engkau, untuk satu orang perempuan), arqikum (aku meruqyah kalian, untuk beberapa orang), dan hal itu disesuaikan menurut kondisinya.

10. Terkadang ruqyah bisa berlangsung selama satu minggu, bisa juga kurang dari itu ataupun lebih, hal itu menurut kondisi yang sakit dan kadar kesembuhannya, sampai ia sembuh dengan izin Allah I.

11. Raqi bisa meringkas ruqyah dengan memilih ayat-ayat tertentu yang sesuai dengan kondisi marqi.

12. Demikian pula raqi bisa meringkas dalam ruqyah terhadap ayat-ayat al-Qur`an atau hanya dari Hadits Nabi r saja, tetapi yang paling sempurna adalah dengan menggabungkan diantara keduanya.

13. Juga, raqi bisa membaca dengan suara keras atau pelan, dan suara keras lebih utama, supaya marqi bisa mendengarnya, serta untuk menjadikan semakin bertambahnya pengaruh dari ruqyah dan juga manfaatnya.

Demikianlah beberapa hal yang terkait dengan ruqyah yang diterjemahkan dari pengantar kitab Irqi nafsakan wa ahlaka bi nafsika (Ruqyahlah diri dan keluargamu oleh diri sendiri), Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.



[1] HR. Muslim no. 657, dari Jundab bin Abdullah al-Qasri t.

[2] HR. Muslim no. 656, dari Utsman bin 'Affan t.

[3] HR. Ibnu Hibban no. 1391, dari Ummu Salamah.

[4] HR. ath-Thabrani dalam al-Ausaath no. 6491. Hadits ini diperkuat oleh hadits Muslim yang disebutkan sesudahnya.

[5] HR. Muslim no. 1015, dari Abu Hurairah t.

[6] HR. Muslim no. 804

[7] HR. Muslim no. 780

[8] HR. at-Tirmidzi no.1851.

[9] Muttafaqun 'alaih. Al-Bukhari no.5688, dan Muslim no. 2215

[10] HR. al-Bukhari no. 5683 dan Muslim no. 2205

[11] HR. al-Bukhari no. 5445, dan Muslim no. 2047.

[12] HR. Abu Daud dalam al-Marasil hal 127-128 dengan riwayat mursal dari al-Hasan al-Bashri.

Senin, 27 Oktober 2008

Mobil Supersonik Bukan Khayalan Lagi


Desain Bloodhound SSC yang dirancang dapat melaju melebihi kecepatan suara.
Selasa, 28 Oktober 2008 |

LONDON, SELASA - Dalam tiga tahun ke depan, mobil supersonik yang kecepatannya melebihi kecepatan suara bukan khayalan lagi. Para peneliti Inggris sedang berencana membuat mobil tersebut dan targetnya dapat menguji coba pertama kali pada tahun 2011.

Mobil yang diberi nama Bloodhound SSC (supersonic car) didesain untuk dapat melesat di permukaan tanah dengan kecepatan lebih dari 1600 kilometer perjam. Tentu saja mobil ini hanya akan dijajal di permukaan yang rata seperti danau garam di AS.

Proyek tersebut dikerjakan secara rahasia sejak 18 bulan lalu di hanggar pesawat di Bristol dengan biaya pembuatan sekitar 12 juta pounds. Pembuatan mobil itu adalah impian Drayson, seorang pecinta mobil yang ingin generasi muda Inggris tertarik mendalami iptek dan rekayasa teknik.

Tim yang sama memecahkan rekor kendaraan darat tercepat pada tahun 1997. Saat itu, pilot angkatan udara Inggris Andy Reef yang menjadi sopirnya berhasil memacu mobil bernama Thrust SSC hingga kecepatan 1.228 kilometer perjam.

Tim Bloodhound rencananya akan menyelesaikan proyek mereka kurang dari setahun lagi. Namun, rekor kecepatan yang diinginkan diharapkan tercapai dalam tiga tahun. Mesin yang digunakan mobil tersebut merupakan jet Eurofighter Typhoon dengan tambahan roket sehingga menghasilkan daya dorong 20.000 kgf. Rodanya yang masing-masing berdiameter 900 milimeter terbuat dari logam terkuat dari bahan titanium kualitas tinggi.

"Ini kesempatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa dalam bidang permesinan dan memecahkan rekor kecepatan di darat," Andy Green yang kembali akan menjadi pengendara Bloodhound SSC.

Dia akan menggunakan akselerator untuk menyalakan mesin jet hingga kecepatan 563 kilometer per jam. Kemudian kecepatan dipacu dengan menyalakan booster roket. Mesin balap akan memompa lebih dari satu ton hidrogen peroksida ke dalam booster. Untuk melesat hingga 1.690 kilometer perjam hanya dibutuhkan akselerasi selama 40 detik. Mobil yang memiliki panjang 12,8 meter dan berat 6,4 ton akan melesat lebih cepat dari proyektil peluru.

"Saat itu akan tidak nyaman. Tempat saya duduk persis di bawah intake mesin jet, jadi pasti sangat bising," kata Green. Rem mobil itu adalah dua parasut dan rem angin.

Rupiah Lewati Rp 11.000


Selasa, 28 Oktober 2008 |

JAKARTA, SELASA — Rupiah, Selasa (28/10) pagi, langsung melorot menembus level Rp 11.000 per dollar AS. Rupiah saat ini berada di posisi Rp 11.500 per dollar AS.

Salah satu faktor menurunnya rupiah, menurut Dealer Valas Bank Century, Frans Darwin Sinurat, seperti dikutip Kontan karena melemahnya mata uang negara lain terhadap dollar AS dan yen Jepang. "Kedua mata uang itu dianggap sebagai tempat paling aman (safe haven). Ini membuat mata uang negara lain tertekan," katanya.

Selain itu, penguatan ini tak lepas dari berakhirnya aksi carry trade. Investor yang dulu meminjam uang yen dan berinvestasi di ases-set negara kini berbalik melempas investasi mereka dan memburu yen untuk membayar utangnya. Ini juga membuat aksi jual rupiah di dalam negeri semakin besar," ujarnya.

Kemarin Bank Indonesia dikabarkan mengguyur pasar sekitar 100 juta dollar AS untuk menahan rupiah dari kemorosotan yang lebih dalam.


EDJ

Efek Negatif di Balik Manisnya Permen

Funny Myspace Comments



Makan permen boleh, tapi kalau boleh jujur sebetulnya permen termasuk golongan junk food alias "makanan sampah" yang miskin akan zat gizi.

SIAPA pun pasti kenal apa itu permen, termasuk buah hati Anda. Menurut jenisnya, ada begitu banyak ragam permen. Sebut saja permen karet, permen jeli, permen empuk, permen kristal, dan masih banyak lainnya. Ada juga permen cokelat atau permen karamel yang berbahan dasar gula yang mengalami pemanasan hingga berubah warna jadi kuning kecokelatan.

Bentuknya sendiri juga tak kalah beragam, dari yang bulat, lonjong, panjang, persegi sampai bentuk-bentuk lucu menyerupai binatang atau benda kesayangan si kecil. Belum lagi coraknya yang juga amat beragam bak pelangi. Rasanya? Wow, tentu beragam pula. Entah itu manis, asem, rasa jahe, mint atau rasa lainnya.

Kalau mau diperinci, apa saja sih yang terkandung dalam sebutir permen? Berikut di antaranya:

* Sukrosa dan glukosa

Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa. Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah mengapa permen juga disebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.

* Sakarin atau siklamat

Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Bahan ini sekarang jarang digunakan lagi.

* Asam malat atau asam sitrat

Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah kita mengonsumsi buah-buah tersebut.

* Zat pewarna

Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna. Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning tartazin.

* Zat tambahan lainnya

Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun presentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita rasa.

Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai). Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.

Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal. Meski ada zat tambahan ini, komponen permen yang dominan tetaplah gula.

Efek Negatif

Antara lain:

* Termasuk golongan junk food

Pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah. Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, kalau boleh jujur sebetulnya permen termasuk golongan junk food alias "makanan sampah" yang miskin akan zat gizi.

* Merusak gigi

Sebenarnya pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga kebersihan mulutnya. Terutama menggosok gigi maupun caranya membersihkan gigi serta seberapa banyak dan seberapa sering ia makan permen. Ada anak yang hobi makan permen tapi karena rajin menggosok gigi, ya tidak jadi masalah. Lain cerita kalau sisa-sisa permen yang menempel di gigi tidak dibersihkan sesegera mungkin, Inilah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya lubang gigi (karies). Kalau gigi sudah terkena karies pasti akan terasa sakit. Akibatnya, anak akan rewel selain tak mau makan. Ujung-ujungnya orangtua sendiri yang akan kewalahan menghadapinya. Apa pun, mencegah jauh lebih baik daripada telanjur terkena karies.

* Mengurangi nafsu makan

Jika permen dikonsumsi saat senggang setelah anak sarapan atau makan siang tentu tidak jadi masalah karena kebutuhan zat gizinya telah terpenuhi saat makan tadi. Sayangnya, permen sering dikonsumsi mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak. Gula yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga mengurangi selera makan anak.

Konsultan ahli:
Siti Mutia Rahmawati, SKM., MSi, Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Jakarta

Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory