Rabu, 27 Februari 2008

Bahaya TV bagi anak

KURANGILAH ANAK MENONTON TELEVISI
Jelek Terhadap Perkembangan Otak Hingga Cepat Matang Secara Seksual
Pengaruh media terhadap anak kini semakin besar, teknologi semakin canggih dan intensitasnya semakin tinggi. Padahal orang tua tidak punya waktu yang cukup untuk memperhatikan, mendampingi, dan menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam seminggu anak bisa menontoh TV sekitar 170 jam.
Berikut ini fakta tentang kebiasaan menonton TV pada anak-anak :Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV. Data tahun 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam/minggu atau 1.560-1.820 jam/tahun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan jam belajar di sekolah dasar yang sampai 1.000 jam/tahun.Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, pada tahun 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekitar 15% saja. Oleh karena itu, harus betul-betul diseleksi.Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia pra-sekolah dan sekolah dasar perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan sekitar selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.Acara TV bisa dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak. Acara yang ‘Aman’ : tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menontoh tanpa didampingi.Acara yang ‘Hati-hati’ : Isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.Acara yang ‘Tidak Aman’ : Isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menontoh acara ini.
Kenapa Kita Harus Mengurangi Menonton TV?Berpengaruh terhadap perkembangan otak. Pada perkembangan otak anak usia 0-3 tahun, pengaruh TV dapat menimbulkan gangguan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Juga. Menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan pada usia 5-10 tahun, dan tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.
Mendorong Anak Menjadi KonsumtifAnak merupakan target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif.
Berpengaruh Terhadap SikapAnak yang banyak menontot TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinannya terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televise.
Mengurangi Semangat BelajarBahasa televise simple, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.
Membentuk Pola Pikir SederhanaTerlalu sering menonton Tv dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola pikir sederahana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya.
Mengurangi KonsentrasiRentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.
Mengurangi KreativitasDengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi manusia yang individualistis. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tingga memencet remote control dan langsung menemukan hiburan.
Meningkatkan Kemungkinan Obesitas (Kegemukan)Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena kita biasa menggunakan waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengkonsumsi makanan yang diiklankan di TV dan cenderung mempengaruhi orang tua mereka untuk membeli makanan tersebut.
Merenggangkan Hubungan Antar Anggota KeluargaKebanyakan anak menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga terkalahkan oleh TV. Rata-rata, TV dalam rumah bisa hidup selama 7 jam 40 menit setiap harinya.
Matang Secara Seksual Lebih CepatKini banyak tontonan dengan adegan seksual ditayangkan pada waktu anak menonton TV sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya.
TANGGAPAN
1. Menonton TV dapat menyebabkan anak kurang konsentrasi dalam banyak hal seperti : Kurang waktu untuk belajar Waktu yang seharusnya untuk keluarga menjadi waktu untuk menonton Daya kreativitas anak berkurang Anak menjadi kurang bersemangat dalam belajar
2. Menonton juga dapat berdampak negatif bagi anak karena anak-anak belum dapat menilai tontonan mana yang baik dan buruk sehingga mereka dengan mudah meniru apa ayng disaksikannya.
3. Orang tua sangat berperan dalam pemilihan tontonan untuk anak karena tanpa bimbingan orang tua anak akan melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak-anak.
4. Banyak menonton TV tidak baik untuk anak-anak sebagi orang tua harus menuntun anaknya pada saat menonton TV agar menjadi lebih baik.
5. TV mati pada saat jam belajar tujuannya adalah agar anak belajar tanpa gangguan dan menggunakan waktu belajarnya dengan baik.

Tidak ada komentar:


Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory