Rabu, 27 Februari 2008

Bahaya TV bagi anak

KURANGILAH ANAK MENONTON TELEVISI
Jelek Terhadap Perkembangan Otak Hingga Cepat Matang Secara Seksual
Pengaruh media terhadap anak kini semakin besar, teknologi semakin canggih dan intensitasnya semakin tinggi. Padahal orang tua tidak punya waktu yang cukup untuk memperhatikan, mendampingi, dan menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam seminggu anak bisa menontoh TV sekitar 170 jam.
Berikut ini fakta tentang kebiasaan menonton TV pada anak-anak :Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV. Data tahun 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam/minggu atau 1.560-1.820 jam/tahun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan jam belajar di sekolah dasar yang sampai 1.000 jam/tahun.Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, pada tahun 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekitar 15% saja. Oleh karena itu, harus betul-betul diseleksi.Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia pra-sekolah dan sekolah dasar perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan sekitar selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.Acara TV bisa dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak. Acara yang ‘Aman’ : tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menontoh tanpa didampingi.Acara yang ‘Hati-hati’ : Isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.Acara yang ‘Tidak Aman’ : Isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menontoh acara ini.
Kenapa Kita Harus Mengurangi Menonton TV?Berpengaruh terhadap perkembangan otak. Pada perkembangan otak anak usia 0-3 tahun, pengaruh TV dapat menimbulkan gangguan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Juga. Menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan pada usia 5-10 tahun, dan tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.
Mendorong Anak Menjadi KonsumtifAnak merupakan target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif.
Berpengaruh Terhadap SikapAnak yang banyak menontot TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinannya terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televise.
Mengurangi Semangat BelajarBahasa televise simple, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.
Membentuk Pola Pikir SederhanaTerlalu sering menonton Tv dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola pikir sederahana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya.
Mengurangi KonsentrasiRentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.
Mengurangi KreativitasDengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi manusia yang individualistis. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tingga memencet remote control dan langsung menemukan hiburan.
Meningkatkan Kemungkinan Obesitas (Kegemukan)Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena kita biasa menggunakan waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengkonsumsi makanan yang diiklankan di TV dan cenderung mempengaruhi orang tua mereka untuk membeli makanan tersebut.
Merenggangkan Hubungan Antar Anggota KeluargaKebanyakan anak menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga terkalahkan oleh TV. Rata-rata, TV dalam rumah bisa hidup selama 7 jam 40 menit setiap harinya.
Matang Secara Seksual Lebih CepatKini banyak tontonan dengan adegan seksual ditayangkan pada waktu anak menonton TV sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya.
TANGGAPAN
1. Menonton TV dapat menyebabkan anak kurang konsentrasi dalam banyak hal seperti : Kurang waktu untuk belajar Waktu yang seharusnya untuk keluarga menjadi waktu untuk menonton Daya kreativitas anak berkurang Anak menjadi kurang bersemangat dalam belajar
2. Menonton juga dapat berdampak negatif bagi anak karena anak-anak belum dapat menilai tontonan mana yang baik dan buruk sehingga mereka dengan mudah meniru apa ayng disaksikannya.
3. Orang tua sangat berperan dalam pemilihan tontonan untuk anak karena tanpa bimbingan orang tua anak akan melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak-anak.
4. Banyak menonton TV tidak baik untuk anak-anak sebagi orang tua harus menuntun anaknya pada saat menonton TV agar menjadi lebih baik.
5. TV mati pada saat jam belajar tujuannya adalah agar anak belajar tanpa gangguan dan menggunakan waktu belajarnya dengan baik.

Minggu, 24 Februari 2008

Strategi Setan Menjerumuskan Manusia

Sebelum kita mengetahui strategi setan menjerumuskan manusia, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui Visi dan Misi setan.Visi setan adalah memperbudak manusia dan Misi setan mengkondisikan manusia lupa kepada Alah SWT.Adapun strategi setan untuk mewujudkan visi dan misinya adalah sbb :
1. WaswasahWaswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan atau amal sholeh. Saat kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit selimut, terbersit dalam pikiran kita, "Nanti lima menit lagi". Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, akhirnya Sholat Shubuh terlambat bahkan tidak sholat.

2. TazyinTazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Segala yang berbau maksiat biasanya terlihat indah, Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sementara nikah itu ibadah. Maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyin.

3.TamanniTamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan terbersit niat akan Shalat Tahjud saat merebahkan badan di tempat tidur? Namun pada jam tiga saat wekwr berbunyi, kita cepat-cepat mematikannya lalu meneruskan tidur.Pernahkan kita ingin bertobat? Namun pada sat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni.

4. A'dawahA'dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Setan berikhtiar menumbuhkan permusuhan di anatara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Supaya manusia bermusuhan, setan biasanya menumbuhkan prasangka buruk.Karena itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap strategi setan.

5. TakwifTakwif artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena menginfakkan sebagian harta, takut disebut sok alim karena datang ke majelis taklim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwif.

6. ShaddunShaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah anda merasa malas saat mau melakukan sholat, atau mengantuk saat membacaAl Qur'an meskipun sudah cukup tidur? Ini adalah gejala shaddun dari setan.

7. Wa'dunWa'dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia mempercayainya. Misalnya, banyak kasus seorang wanita menyerahkan dirinya pada sang pacar karena dijanjikan akan dinikahi, namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya begutu saja. Dia tidak mau bertanggung jawab. Inilah contoh wa'dun atau janji palsu dari setan.

8. KaidunKaidun artinya tipu daya. Setan berusaha sekuat tenaga memasang sejumlah perangkap agar manusia terjebak. Pernahkah saat diberi tugas, kita berpikir nanti saja mengerjakannya krn waktu masih lama? Ternyata setelah dekat waktunya kita mengerjakan asal-asalan dan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak optimal atau ada kemunginan pada waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai. Strategi ini disebut kaidun.

9. NisyanNisyan artinya lupa. Sesungguhnya lupa itu adalah hal yang manusiawi. Lupa memang sesuatu hal yang manusiawi, tetapi setan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan untuk menutupi tanggung jawab. Pernahkan kita lupa menunaikan janji? lupa sholat? Kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi, tetapi kalau sering dilakukan berarti terjebak strategi nisyan.Demikian ringkasan tentang strategi setan. Semoga kita dapat mencermati dan berusaha agar tidak terjebak strategi setan laknatullah (setan yang dilaknat Allah)

Selasa, 19 Februari 2008

Berbakti

Apa yang dilakukan orang tua sebelum anaknya lahir???

Pertanyaan ini merupakan pertanyaaan yang harus dijawab orang tua, seperti bibit unggul di silangkan dengan bibit unggul yang lain akan menghasilkan bibit unggul yang baru

Berdoa kepada Allah agar diberikan anak saleh serta jauh dari godaan setan,ketika ibu mengandung, alangkah baik jika orang tua rajin dan tekun beribadah agar anaknya kelak meniru perilaku orang tuanya. sebab anak yang dalam kandungan memiliki hubungan psikologis dengan ibunya,

seorang ibu mengandung anak merupakan perjuangan yang berat, dengan bobot tubuh yang meningkat akibat mengandung seorang anak merupakan perjalanan hidup seorang ibu yang sangat dramatis.begitu beratnya perjuangan ibu maka kita sebagai seorang anak harus mengingatnya serta menjadikan sesuatu yang dapat menjadikan rasa hormat kepada kedua orang tua semakin tinggi.

"Dan Kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik) kepada kedua orang tua ibu bapaknya : ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kedua oarang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu" ( QS. Luqman (31:14 )

Orang tua harus memberikan nama yang baik bagi anak sebab nama yang baik merupakan sebuah doa, pembelajaran kepada seorang anak akan membekas dalam hidup sang anak yang berpengaruh pada masa depan anak baik secara pribadi maupun hubungan dengan masyarakat.

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan raa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Ketika orang tua memasuki usia lanjut kadang -kadang ada perilaku keduanya yang membuat kita merasa kesal,simpan saja di hati dan iringi dengan rasa kasih dan sayang kepada keduanya


10 kewajiban anak terhadap orangtuanya:

1. memberikan makan jika memerlukanya

2. mentaati perintahnya, kecuali jika disuruh di suruh melakukan perbuatan maksiat

3. memberikan pelayanan jika mereka memerlukanya

4.memenuhi panggilannya sewaktu di perlukan

5. berkata dengan ucapan yang sopan lemah lembut

6. berjalan di belakangnya bukan mendahului mereka

7.memberikan pakaian jika mereka memerlukanya

8. mencari keridhaan padanya denngan sesuatu yang diridhainya juga

9. menghindari hal-hal yang menjadi kebenciannya

10.memohon ampun bagi mereka


Ya tuhanku, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka (ibu dan bapak ) dengan penuh kasih sayang-Mu,sebagaimana mereka telah mendidik dan memeliharaku pada waktu kecil

Senin, 18 Februari 2008

Coretan hati
SANG PENGHIBUR

Setiap perkataan yang menjatuhkan
tak lagi terdengar dengan sungguh
juga tutur kata yang mencela,,,
tak lagi ku cerna dalam jiwaku
aku bukanlah seorang yang mengerti
tentang kelihaian membaca hati
ku hanya pemimpi kecil yang berangan
tuk merubah nasib menyapu bumi
Oh bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam????
yang berkilau bagai permata
menghibur jiwa yang lelap penuh lara
bukankah hidup adalah penantian??
tak harus kencang ku berlari
kuhelakkan nafas panjang
hentakkan kaki menuju cahaya......


HARMONI

Aku mengenalmu tak cukup lama
namun banyak pelajaran yang aku terima
kau membuatku mengerti
tentang dunia ini
kita terlahir bagai selembar kertas putih
tinggal dilukis dengan pesan damai
dan terwujud sebuah harmoni,,,
Segala kebaikan takkan terhapus
oleh kepahitan dan penantian
kulapangkan resah jiwa dan kupercaya
semua akan berujung indah ,


TERLUKA

Langit masih terbalut mendung hitam
masih kucemas bila saatnya retak
badai angin topan menghempas
kapankah semua akan berakhir??
lumpur mengendap pilunya luka
menguras sinar mentari tak lagi menyengat
apakah ini akhir dari ku berpijak???
tak mungkin terluka tapi ku sensara
jangan salahkan nasib hidup
siratkan hati, siratkan jiwa
tak segalanya akan berakhir
Gelombang biru mengoncang
menyapu bumi mengiris hati
puing puing lara tersisa
dalam hati yang gundah
bilakah fajar bersinar dan menerangi hati ini
membunuh prasangkah nista
mengubur khayalan indah
mencoba tuk tersenyum dan tertawa

Keagungan Ilahi

Ratu malam sang rembulanRaja siang sang matahariKeduanya selalu bertentangan,Tarik menarikDorong mendorongSaling menguasai,Seolah selalu bertanding tiada hentiTiada yang kalahTak ada yang menang,Karena dengan kedua sifat yang bertentangan iniSeluruh alam semesta bergerak!Dunia berputar,Saling mengisi,Yang satu melengkapi yang lainTanpa yang satuTakkan ada yang lain,Siang dan malamTerang dan gelapBAik dan jahatTanpa yang satu,Apakah yang lain itu akan ada?Tanpa adanya gelap,Dapatkah kita mengenal terang?Inilah sebuah kenyataanYang telah dikenhendaki AllahTanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa
Mungkin kau berencana pergi,seperti ruh manusiatinggalkan dunia membawa hampir semuakemanisan diri bersamanyaKau pelanai kudamuKau benar-benar harus pergiIngat kau punya teman disini yang setiarumput dan langitPernahkah kukecewakan dirimu ?Mungkin kau tengah marahTetapi ingatlah malam-malamyang penuh percakapan,karya-karya bagus,melati-melati kuning di pinggir lautKrinduan, ujar Jibrilbiarlah demikianSyam-i Tabriz,Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agamaAku telah mendobrak kedalam kerinduan,Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnyatapi tiada semacam iniSang inti penuntun pada cintaJiwa membantu sumber ilhamPegang erat sakit istimewamu iniIa juga bisa membawamu pada TuhanTugasku adalah membawa cinta inisebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,untuk pergi kemanapun kaumelangkahdan menatap lumpur-lumpuryang terinjak olehmumuram cahaya mentari,pucat dingding iniCinta menjauhCahayanya berubahTernyata ku perlu keanggunanlebih dari yang kupikirkan
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusahameraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.

UNTUK ISTRIKU

Senyummu adalah bahagiaku Ceriamu adalah dambaku Gelisahmu adalah kebimbanganku Air matamu adalah kesedihanku Kau pelipur lara dukaku Kau pengiring suka citaku Bersama kita dalam hari-hari keberkahan Ikatan ini berawal dari hati atas nama cinta Jalinan ini bermula dari rasa atas nama sayang Pertautan ini berasal dari angan atas nama rindu Sungguh ini adalah cinta, sayang, dan rindu.. Cinta, sayang, dan rindu atas nama pengabdian kepada Rabbul Izzati Malam ini bintang bersinar cinta, bulan tersenyum sayang, angin mendesir rindu Wahai bintang, bulan dan angin Sampaikanlah salam cinta, sayang, dan rinduku kepadanya “Sungguh Aku Sangat mencintaimu karena Allah”

Bangkitlah ISLAMku


Saat ini boleh dikata ummat Islam adalah ummat yang paling tertinggal dibanding ummat-ummat beragama lainnya.
Padahal zaman Nabi, sahabat, dan beberapa generasi sesudahnya selama 700 tahun ummat Islam begitu maju menguasai dunia. Islam berkibar dari Ternate, India, Timur Tengah, Yugoslavia, Albania, Bulgaria, Yunani, bahkan hingga Spanyol.
Ummat Islam mampu mengalahkan orang-orang kafir, Yahudi, bahkan 2 kerajaan Super Power saat itu yaitu Romawi dan Persia. Bahkan ibukota kedua negara tersebut, yaitu Constantinople (Istambul) dan Baghdad saat ini tetap berada di tangan Islam yaitu di negara Turki dan Irak
.
Mengapa ini semua bisa terjadi?
pertama kenapa ummat Islam mundur adalah;
karena ummat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat.
Nabi SAW bersabda: “Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul(hadits)”. Ditambah lagi Qur’an sendiri menyatakan dalam surat Al-Furqon ayat 30. Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. Menyoroti masalah ini Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Barang siapa yang tidak membaca Qur’an maka dia telah menjauhi Qur’an, dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Qur’an, dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkan nya maka dia telah menjauhi qur’an pula”. Tapi hal iniditujukan kepada orang yang berbeda kemampuan pemahamannya terhadap Qur”an.
Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri.
Sebagai contoh, Nabi berkata bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan [Ibnu Majah). Artinya jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat kita akan mendapat pahala, sedang jika tidak belajar kita akan berdosa.

Kedua adalah ummat Islam tidak bersatu, tapi berpecah-belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu.
Allah sudah mengingatkan kepada kita . QS. Ali Imran : 103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Akan terpecah belah umatku seperti terpecah-belahnya Yahudi dan Nasrani menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali kaum yang mengikuti ajaran-ajaranku dan sahabat-sahabatku”.
Pada zaman Nabi, ummat Islam juga berusaha untuk dipecah-belah dan diadu-domba baik oleh orang kafir Mekkah, mau pun kaum Yahudi misalnya dengan berusaha menimbulkan fanatisme suku antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil mendamaikan dan mempersatukan mereka. Seharusnya para ulama yang merupakan pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah baik dalam kelompok bangsa/negara mau pun aliran.
Bahkan ummat Islam juga disusupi oleh kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay bin Salul untuk memecah-belah ummat Islam dari dalam. Kaum munafik ini bahkan membangun masjid guna memecah-belah ummat Islam.
”Di antara orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan pada orang-orang mukmin, untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta.
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. [At Taubah:107-108]
Ummat Islam bukan hanya tidak sholat di masjid itu (Masjid Dliror), bahkan membakarnya sehingga orang-orang munafik tidak bisa memecah-belah ummat Islam.
”Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk kepadanya.
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir seperti mereka. Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan pula
menjadi penolong” [An Nisaa’:88-89]
Surat Al Baqoroh ayat 1-20 menjelaskan Muslim yang lurus, orang yang kafir, dan orang yang munafik. Ini agar ummat Islam bisa bersatu dengan Muslim yang lurus dan terhindar dari pecah-belah / adu domba kaum kafir dan munafik.
Dengan persatuan, ummat Islam tidak terkalahkan. Tidak hanya kaum kafir Quraisy yang gagal mengalahkan ummat Islam, tapi juga kaum Yahudi, Persia, dan Romawi. Mereka akhirnya takluk di tangan pejuang Islam.
Negara-negara Barat maju karena mereka bersatu. Di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan kelompoknya yang disebut NATO, mereka bersatu menyerang ummat Islam di Afghanistan, Iraq, dan juga memberikan dukungan penuh pada Israel yang menjajah Palestina dan menguasai masjid Al Aqsha.
Presiden AS, George W Bush mengatakan: ”Either with us or against us!”. Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!” Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs.
Ummat Islam dulu juga begitu. Ketika bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin Rabi’ tidak ikut berperang, mereka dikucilkan sehingga merasa berdosa:
”dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [At Taubah:118]
Ummat Islam gagal membebaskan masjid Al Aqsha karena politik adu domba dan pecah belah yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya.
Jika ummat Islam bersatu, tidak mungkin orang-orang kafir mampu memerangi ummat Islam dan menang:
”Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” [Al Hasyr:14]
Sering ummat Islam ribut dan bertengkar karena masalah furu’iyah/cabang sehingga akhirnya terpecah-belah dan mudah ditaklukkan musuh.

Sebab Ketiga adalah ummat Islam Cinta Dunia dan Takut Mati.
Nabi Muhammad SAW berkata: ”Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan.” Mereka bertanya lagi, “Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud)
Saat ini mayoritas ummat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Kebanyakan ummat Islam boleh dikata alergi terhadap perang. Apalagi ada beberapa boneka kelompok Barat yang berusaha melenyapkan ajaran jihad dengan perang dan menggantinya dengan ajaran Damai dan Cinta meski pada saat ini ummat Islam diserang dan dibunuh di Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Ajaran Jihad pun berusaha untuk dipersempit sehingga perang tidak termasuk di situ.
Allah mewajibkan ummat Islam untuk berperang membela diri dan orang-orang yang dizalimi:
”Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!.” [An Nisaa’:75]
”Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu” [Al Baqoroh:190]
”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Al Baqarah:216]
Dalam Islam kita diperintahkan untuk selalu dalam keadaan siap untuk berperang, sehingga ketika musuh menyerang, kita tidak terbantai dan terjajah:
”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” [Al Anfaal:60]
Negara-negara Barat paham mengenai hal ini. Mereka punya semboyan: ”Si Vis Pacem Para Bellum”. Agar bisa damai, kita harus menyiapkan perang. Artinya jika kita kuat dan siap perang, maka musuh tidak berani menyerang dan memerangi kita sehingga kita bisa hidup damai.
Negara-negara Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa.
Negara-negara Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang mereka bunuh (di antaranya ummat Islam) lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya.
Seharusnya ummat Islam harus berani berperang untuk membela diri. Para ulama dan pemuda Islam yang sadar juga harus semangat untuk berperang membela orang-orang yang dijajah:
”Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti” [Al Anfaal:65]
Saat ini kebanyakan ummat Islam takut untuk mati di dalam peperangan. Sebaliknya mati ketika tawuran sekolah, tawuran antar warga, perang Supporter bola, atau mati terinjak dalam konser jadi hal yang biasa ketimbang mati syahid di dalam peperangan.

Sebab Keempat mundurnya ummat Islam adalah hilangnya semangat Jihad.
Jihad adalah satu kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah.
Ada hadits dloif yang berusaha memperkecil makna Jihad sebagai hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa.
Ayat di bawah menjelaskan orang yang berjihad dengan harta dan nyawa jauh lebih tinggi derajadnya ketimbang orang yang tidak ikut berperang:
”Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” [An Nisaa’:95]
Ummat Islam ketika perang dulu tidak takut mati. Justru mereka berperang dengan sengit agar bisa mati syahid dan mendapatkan surga:
”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” [At Taubah:111]
Orang-orang kafir heran, ummat Islam bukannya berusaha menghindari mati, tapi justru berusaha mati di dalam peperangan. Sehingga mereka begitu fokus menyerang musuh dan sulit untuk dikalahkan.
Dalam Perang Mu’tah, 3.000 pasukan Muslim dengan sabar melawan 200.000 pasukan Romawi. Mereka tidak mundur ketakutan. Justru pasukan Romawi yang mundur ketakutan karena strategi Panglima Muslim, Khalid bin Walid. Ketika ada yang mengusulkan untuk minta bantuan pasukan kepada Nabi, Abdullah bin Rawahah (salah satu syuhada) berkata: ”Demi Allah apa yang tidak kalian sukai sebenarnya justru yang kita cari, yaitu mati syahid. Kita tidak berperang karena jumlah, kekuatan, dan banyaknya personil. Kita perang karena Islam yang dengannya Allah memuliakan kita. Maka berangkatlah karena di sana hanya ada 2 kebaikan: Menang atau Mati Syahid!” (Siroh Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman al Mubarakfury).
Zaid bin Harits, Ja’far bin Abu Thalib, Abdullah bin Rawahah mati syahid. Total hanya 12 pasukan Muslim yang mati syahid. Sementara jumlah tentara Romawi yang gugur lebih banyak lagi.
Ibnu ’Umar yang melihat jasad Ja’far mengatakan bahwa ada 70 luka karena tikaman dan sabetan di tubuh Ja’far. Semua di tubuh bagian depan.
Itulah kehebatan semangat Jihad yang dimiliki ummat Islam. Meski kalah jumlah dan menghadapi Superpower dunia saat itu, mereka tidak gentar dan menang.
Sesungguhnya Jihad adalah semangat yang membuat ummat Islam menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Orang-orang kafir membenci ini dan berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai ajaran/paham sehingga ummat Islam jauh dari jihad. Misalnya dengan tasawuf, ummat Islam diasyikkan dengan ”mujahadah” sehingga lebih asyik menyepi dan ”berzikir” ketimbang berjihad.
Padahal jihad adalah satu kewajiban:
”Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya..” [Al Hajj:78]
Jihad adalah pintu atau syarat untuk masuk surga:
”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” [Ali ’Imran:142]
”Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.” [Al Furqon:52]
Hanya orang yang munafik/tidak beriman yang tidak mau berperang dan berjihad:
”Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.” [At Taubah:44]
”Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah: “Api neraka jahannam itu lebih sangat panasnya” jika mereka mengetahui.” [At Taubah:81]

Sebab Kelima kemunduran Ummat Islam adalah
karena tidak mandiri di bidang ekonomi. Saat ini secara ekonomi ummat Islam dikuasai oleh orang-orang kafir. Ummat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli/pemakai. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka ummat Islam akan kesulitan.
Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company (MNC) dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang korup.
Ummat Islam hanya mendapat persentase yang amat kecil. Akibatnya ummat Islam jadi miskin, sementara orang-orang kafir bertambah kaya. Ummat Islam sering kesulitan dana untuk membangun masjid, sekolah-sekolah Islam dan tidak mampu menyantuni fakir miskin dan anak Yatim. Banyak anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan mencari makan.
Nabi Muhammad bukan hanya mengadakan boikot terhadap produk asing. Tapi bahkan melarang orang-orang kafir masuk ke kota Mekkah. Padahal saat itu perekonomian masih dikuasai oleh orang-orang kafir. Ketika sebagian orang Islam ada yang khawatir nanti bisa susah/miskin, Allah menghibur mereka:
”Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [At Taubah:28]
Justru dengan melarang orang-orang kafir masuk, ummat Islam malah mandiri di bidang ekonomi dan menjadi lebih makmur.
Sebagai contoh, jika minyak, gas, emas, tembaga, perak, dan sebagainya dikelola oleh ummat Islam sendiri, maka semua keuntungan masuk ke tangan ummat Islam. Bukan recehan kecil yang hanya nol sekian persen yang diberikan oleh orang-orang kafir tersebut.
Dengan begitu ummat Islam bisa makmur dan kuat. Kemiskinan bisa dikurangi.

Sebab Keenam kemunduran ummat Islam adalah ummat Islam tidak bisa menentukan prioritas (Tertib/urutan kepentingan) bersama yang harus dikerjakan bersama.
Sering ummat Islam mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan tidak segera ketimbang hal yang sangat penting dan mendesak.
Padahal berbagai ajaran Islam seperti sholat, haji, wudlu, dan sebagainya merupakan pendidikan tentang mengerjakan sesuatu menurut urutan yang benar/tertib. Ummat Islam harus bisa menentukan mana pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dulu, dan mana yang bisa dikerjakan kemudian.
Ummat Islam juga sering gagal menentukan musuh mana dulu yang harus dilawan sekarang dan yang mana bisa dilakukan kemudian. Sering ummat Islam perang sesama mereka sementara lawan yang harus diserang seperti Israel yang menjajah Palestina atau AS yang menjajah Iraq dan Afghanistan justru aman dari mulut dan tangan ummat Islam.
Sebagai contoh kita menyaksikan perang Iraq melawan Iran yang menewaskan 2 juta ummat Islam, kemudian Iraq melawan Kuwait dan Saudi yang juga menewaskan banyak korban. Di saat yang sama negara-negara yang berperang dan mengorbankan nyawa jutaan rakyatnya ini tidak ada satu pun yang menyerang Israel untuk membebaskan Masjidil Aqsha.
Nabi Muhammad dan para sahabat tidak pernah ribut apalagi perang dengan sesama. Bahkan ketika kelompok munafik Abdullah bin Ubay memecah-belah ummat Islam sehingga dari 1.000 pasukan Muslim, 300 membelot ke Abdullah bin Ubay, Nabi tidak memeranginya. Kata Nabi, jika aku membunuhnya, nanti orang akan berkata bahwa ummat Islam saling bunuh. Nabi juga menandatangani perjanjian damai dan kerjasama pertahanan dengan orang-orang Yahudi untuk menghadapi serangan kaum kafir Mekkah. Ketika kaum Yahudi berkhianat, baru Nabi memerangi mereka.
Jadi Nabi Muhammad SAW bertindak cerdas untuk menentukan lawan yang harus diserang dan mana yang diajak bekerjasama. Bukan memerangi seluruh dunia.

Sebab Ketujuh mundurnya ummat Islam adalah ummat Islam gagal menemukan hal yang bermanfaat.
Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)
”Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu” [Muslim]
Negara Barat maju karena banyak menemukan dan membuat hal yang berguna baik untuk orang lain mau pun diri mereka sendiri. Mereka membuat mobil dan kapal terbang sehingga orang bisa bepergian dengan cepat dan nyaman. Mereka membuat handphone dan telepon sehingga orang bisa berbicara dengan saudara dan temannya meski terpisah jauh sekali. Mereka membuat berbagai peralatan yang bermanfaat bagi kita semua seperti vacuum cleaner dan sebagainya.
Dengan menggemari hal yang bermanfaat, mereka memberikan manfaat bagi orang lain dan diri mereka sendiri.

Bicara Dengan Bahasa Hati


Bicara Dengan Bahasa Hati
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda
.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapatajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalammenjalani segala sesuatunya.Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan ata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.
Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada
keberhasilan anda.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
sebuah harapan melambungkan asa yang tuk jalani hidup sesuai dengan kodratnya. Namun keyakinan ini menyesatkan diri dalam lembah kesengsaraan yang aku sendiri tak mampu untuk menghidari dan beranjak pergi darinya. Karena aku sendiri takut bahwa keyakinanku itu benar adanya. Hingga sampai saat ini,sampai dimana raga ini masih menyatu dengan jiwa maka keyakinan ini aku tak sanggup merubah keyakinanku. Semoga keyakinanku ini benar adanya walau dalam kesengsaraan walau dalam kesesatan tapi disisi lain aku punya keyakinan yang lain bahwa kelak sinar Illahi akan menerpa jiwa dan ragaku hingga menghantarkan aku kepada keyakinan yang hakiki. Keyakinan pada Illahi





Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory