Sabtu, 12 April 2008

Renungan Anak Pada Emaknya

Tidak samar lagi, bahwa sesungguhnya apabila hak-hak kerabat dan kekeluargaan itu menjadi kukuh, maka yang lebih khusus dan lebih dekat di antara kekeluargaan itu adalah mengenai kelahiran (yang melahirkan dan dilahirkan), lalu berlipat gandalah kekukuhan haknya. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “TIdak akan dapat membalas seorang anak kepada orang tuanya sehingga dia menemukannya dalam keadaan budak, lalu dibeli nya dan dimerdekakannya.” Nabi Muhammad Saw. juga bersabda, “Berbakti kepada kedua orangtua adalah lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji umrah, dan jihad di jalan Allah.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang pada pagi harinya diridhai kedua orangtuanya, maka dia mempunyai dua buah pintu yang terbuka menuju ke surga, dan barangsiapa yang pada sore harinya diridhai kedua orangtuanya, maka dia juga akan mendapatkan hal yang sama.”


Kalau hanya diridhai seorang, maka dia mendapat sebuah pintu, walaupun mereka zalim, walau mereka zalim, walau mereka zalim.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Sesungguhnya surga itu dapat ditemukan baunya dari jarak perjalanan lima ratus tahun dan orang yang berani kepada orang tua tidak dapat menemukan baunya,dan tidak pula orang yang memutus rahmi (tali persaudaraan).” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Berbuatlah baik pada ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian yang lebih dekat denganmu, yang lebih dekat denganmu, yang lebih dekat denganmu dan kemudian yang lebih dekat denganmu lagi.” (Diriwayatkan) sesungguhnya Allah Swt. berfirman kepada Musa as “Hai Musa, sesungguhnya barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan melawan-Ku, maka dia Aku tulis sebagai orang yang berbuat baik. Dan barangsiapa yang berbakti pada-Ku dan melawan kedua orang tuanya, maka dia Aku tulis sebagai orang yang melawan.”


(Dikatakan) setelah Ya’qub as. bertamu padaYusuf as. Yusuf tidak menyambutnya dengan berdiri. Lalu Allah menurunkan wahyu kepadanya,” Adakah kamu merasa berat untuk berdiri menyambut ayahmu? Demi keagungan-Ku dan keluhuran-Ku, Aku tidak akan mengeluarkan seorang nabi pun dari tulang punggungmu.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Tidak ada bahaya bagi seseorang apabila ingin bersedekah dengan tujuan menjadikan sedekah itu bagi kedua orangtuanya dan diapun mendapatkan semisal pahala kedua orangtuanya tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka.”


Malik bin Rabi’ah berkata, “Pada suatu ketika kami sedang berada di samping Rasulullah Saw., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Bani Salamah.” Dia berkata, “Ya Rasulullah, apakah masih tertinggal atas aku mengenai berbakti kepada kedua orang tuaku, apakah ada sesuatu yang dapat aku buat berbakti kepada mereka setelah wafatnya?” Beliau bersabda, “Ya, berdoa untuk mereka, memohonkan ampun, menunaikan perjanjiannya, memuliakan sahabat karibnya, dan menyambung famili yang tidak disambung kecuali dengan mereka.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Sesungguhnya di antara perbuatan bakti yang paling menunjukkan perbuatan bakti adalah kalau seorang laki-laki menyambung orang yang memiliki kecintaan ayahnya setelah ayahnya itu mundur (mati).” Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”Berbakti kepada ibu atas anak adalah dua kali lipat.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Do’a ibu adalah lebih cepat dikabulkan.” Ditanyakan kepada beliau, “Ya Rasulullah, mengapa begitu?.” Beliau bersabda, “Dia lebih sayang daripada ayah, sedang doa kesayangan tidak akan jatuh.” Seorang laki-Iaki bertanya kepada beliau “Ya Rasulullah, pada siapakah aku harus berbuat baik? Beliau bersabda, “Berbuat baiklah pada anakmu sebagaimana halnya bagi kedua orangtuamu hak atas kamu demikian pula bagi anak itu hak atas kamu.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada orang tua yang menolong anaknya untuk berbakti padanya. Yakni tidak mendorongnya untuk melawan sebab perlakuannya yang jahat.”


Nabi Muhammad Saw.bersabda, “Samakanlah di antara anak-anakmu dalam kesayanganmu. Engkau menciumnya tujuh kali dan dia akan melayanimu tujuh kali pula, tetapi kemudian dia menjadi musuhmu atau menjadi sekutumu.”

Anas bin Malik ra. berkata, Nabi Muhammad Saw. Telah bersabda, “Seorang anak dikeluarkan aqiqahnya pada hari ke tujuh,diberi nama dan disingkirkan kotoran darinya (seperti rambui). Lalu apabila dia telah mencapai umur enam tahun, dididik adab. Apabila dia telah mencapai umur sembilan tahun, dipisahkan tempat tidurnya. Apabila mencapai umur tigabelas tahun, dipukul kalau meninggalkan shalat. Apabila telah mencapai umur enambelas tahun, ayahnya mengawinkan dan menjabat tangannya serta berkata, “Aku telah mendidikmu dengan kesopanan, mengajarkanmu dan mengawinkanmu.” Aku berlindung kepada Allah dari fitnahmu di dunia dan siksamu di akhirat.”


Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Di antara hak anak atas orang tua adalah memperbaiki adabnya dan membuat nama yang baik.” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Setiap anak adalah laki-laki yang digadaikan atau perempuan yang digadaikan dengan aqiqah yang disembelih pada hari ke tujuh (dari kelahirannya) dan dicukur rambut kepalanya.”


Qatadah berkata, “Apabila aqiqah disembelih, diambillah bulunya dan bulu itu dihadapkan pada otot samping leher. Kemudian diletakkan di atas ubun-ubun anak, sehingga mengalir semisal benang. Kemudian dicucilah kepala anak itu dan setelah itu dicukur.” Ada seorang laki-Iaki datang kepada Abdullah bin Al-Mubarak, lalu mengadukan perihal sebagian anaknya. Abdullah berkata, “Apakah kamu mendoakan buruk atas dia?” Laki-laki itu berkata, “Ya.” Abdullah berkata lagi, “Kamu telah membinasakannya.” Disunatkan menyayangi terhadap anak. AI-Aqra’ bin Habis melihat Nabi Muhammad Saw. sedang mencium cucunya, Hasan. Al-Aqra’ berkata, “Sesungguhnya aku memiliki sepuluh orang anak, aku tidak pernah mencium seorang pundari mereka. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Sesungguhnya orang yang tidak menyayangi tidaklah akan disayangi.” Aisyah ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda kepadaku pada suatu hari, “Basuhlah muka Usamah.” Aku membasuhnya, sedang aku sendiri enggan. Lalu beliau memukul tanganku, kemudian mengambilnya dan mernbasuh mukanya, kita berbuat baik karena dia tidak memiliki seorang pelayan perempuan (yang mengasuhnya). “Hasan pernah tergelincirr sedang Nabi Muhammad Saw. berada di atas mimbarnya. Beliau turun dan menggendongnya dan membaca firrnan Allah Swt. :

“Sesungguhnya harta dan anakmu hanyalah cobaan (bagimu).” (QS. At-Taghabun: 15)


Abdullah bin Syaddaq berkata, “Suatu ketika Rasulullah sedang shalat, tiba-tiba Hasan datang dan naik ke leher beliau, sedang beliau baru sujud. Lalu beliau memanjangkan sujudnya bersama manusia, sehingga mereka menyangka, bahwa sesungguhnya terjadi sesuatu hal.” Setelah beliau menyelesaikan shalatnya mereka berkata, “Engkau tadi telah memanjangkan sujud ya Rasulullah, sehingga kami menyangka telah terjadi suatu hal.” Beliau bersabda. “Sesungguhnya cucuku telah berangkat menuju aku, maka aku tidak ingin tergesa-gesa, sehingga dia telah menyelesaikan keperluannya.” Hal itu terdapat beberapa faedah. Pertama, mendekatkan diri kepada Allah Swt. karena seorang hamba paling dekat dengan Allah Swt. ketika dia sedang sujud. Di dalamnya juga terdapat rasa sayang terhadap anak, berbuat baik serta memberi contoh kepada umatnya. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Bau anak kecil adalah dari bau surga .”

Yazid bin Mu’awiyah berkata, “Ayahku mengirim utusan kepada Al-Ahnaf bin Qais. Ketika Ahnaf sampai kepadanya berkata, “Hai Abu Bahr, apa yang kau katakana mengenai anak?” Dia berkata, “Hai amirul-mukmin, mereka adalah buah hati-buah hati kami dan tiang punggung kami. Kami adalah sebagai bumi yang hina dan langit yang menaungi bagi mereka.Dengan mereka anak panah atas setiap yang luhur. Kalau mereka meminta tentu aku akan memberi. Kalau mereka marah, aku akan membuat mereka mencintaimu dengan sepenuh usaha. Janganlah karnu memberi beban yang memberatkan mereka, lalu mereka bosan terhadap hidupmu dan mengharapkan kematian serta mernbenci kamu.” Mu’awiyah berkata, “Bagi Allah kamu hai Ahnaf, sungguh kamu masuk padaku sedang aku dipenuhi kemarahan dan kebencian atas Yazid.” Setelah Ahnaf keluar, dia ridha terhadap Yazid dan mengirimkan dua ratus ribu dirham dan dua ratus lembar pakaian. Lalu Yazid mengirimkan kepada Al-Ahnaf seratus ribu dirham dan seratus lembar pakaian, dia membaginya bersama Ahnaf dengan dibagi dua.

Tidak ada komentar:


Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory