Jumat, 14 Maret 2008

khalil gibran


kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat
ketika kita menemukan seseorang yangkeunikannya sejalan dengan kita,
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehanserupa yang dinamakan cinta.
Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,melainkan suatu awal kehidupan baru,kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,mereka yang telah dan tengah mencari danmereka yang telah mencoba.karena merekalah yang bisa menghargai betapapentingnya orang yang telah menyentuh kehidupanmereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamumenitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dankamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dankamu masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu ”
Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukancinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu matikamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalumendapatkan keinginannya, melainkan merekayang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entahbagaimana dalam perjalanan kehidupan.kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiridan menyadari bahwa penyesalan tidakseharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinyasebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidupyang telah kau buat.
Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” akulupa ….”menunggu selamanya ketika kamu berkata ”tunggu sebentar ”tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan akusendiri ”mebuka pintu meski kamu belum mengetuk danbelum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”mencintai juga bukanlah bagaimana kamumelupakan dia bila ia berbuat kesalahan,melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,melainkan bagaimana kamu mengerti.bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apayang kamu rasa,bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkanbagaimana kamu bertahan.
Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harusberhenti mencintai seseorang, bukan karena orangitu berhenti mencintai kita melainkan karena kitamenyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagiaapabila kita melepaskannya.
kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalahorang yang tak pernah menyatakan cintakepadamu, karena takut kau berpaling danmemberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akanmenyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kausadari
Friday, June 2nd, 2006
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasamerestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonandan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.

CINTA (III)
Friday, June 2nd, 2006
Kelmarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ tentang misteri dan kesucian cinta.Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya rapuh wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah, aku mewarisinya dari Manusia Pertama.”
Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri. Dengan suara bagai menyanyi dia berkata, “Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku, yang rnenghubungkan masa sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang.’
Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan sambil mendesah, dia berkata, ‘Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya.’
Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan dengan tersenyum dia berkata, “Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat,? membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian? di depan matahari di siang hari.’
Setelah itu seorang lelaki menghampiri. Bajunya hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut, dia berkata, “Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula dari hujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.’
Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan dengan bahagia berkata, ‘Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita. Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti para dewa melihatnya.’
Seorang bermata buta menghampiri, sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil menangis, ‘Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang bergema di lembah-lembah.’
Seorang pemuda, dengan membawa sebuah gitar menghampiri dan menyanyi, ‘Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran.’
Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya bengkok bagai potongan-potongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar, dia berkata, “Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian makam, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.?
Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan sambil tertawa dia berkata, “Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta.”
Waktu terus berjalan. Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya.

CINTA (II)
Friday, June 2nd, 2006
Mereka berkata tentang serigala dan tikusMinum di sungai yang samaDi mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan? heringMenjunam paruhnya ke dalam bangkai yg samaDan berdamai - di antara satu sama lain,Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnyamengekang keinginankuMeluapkan rasa lapar dan dahagaakan maruah dan kebanggaan,Jangan biarkan nafsu kuat terus mengganggukuMemakan roti dan meminum anggurMenggoda diriku yang lemah iniBiarkan rasa lapar menggigitku,Biarkan rasa haus membakarku,Biarkan aku mati dan binasa,Sebelum kuangkat tangankuUntuk cangkir yang tidak kau isi,Dan mangkuk yang tidak kau berkati
(Dari ‘The Forerunner))
»
CINTA (I)
Friday, June 2nd, 2006
Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal Cinta.
Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang? ke arah kumpulan manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang dia berkata:
Pabila? cinta menggamitmu, ikutlah iaWalaupun jalan-jalannya sukar dan curamPabila ia mengepakkan sayapnya,Engkau serahkanlah dirimu kepadanyaWalaupun pedang yang tersisip pada sayapnya akan melukakan kamu.
Pabila ia berkata-kataEngkau percayalah kepadanyawalaupun suaranya akan menghancurkan mimpimuseperti angin utara yang memusnahkan taman-tamankerana sekalipun cinta memahkotakan kamuIa juga akan mengorbankan kamuwalaupun ia menyuburkan dahan-dahanmuia juga mematahkan ranting-rantingmuwalaupun ia memanjat dahanmu yang tinggidan mengusap ranting-rantingmu yang gementardalam remang cahaya matahariia juga turun ke akar-akarmudan menggoncangkannya dari perut bumi
Seperti seberkas jagungia akan mengumpulmu untuk dirinyamembantingkanmu sehingga engkau bogelmengayakkanmu sehingga terpisah kamu dari kulitmumengisarkanmu sehingga engkau menjadi putih bersihmengulimu agar kamu mudah dibentukdan selepas itu membakarmu di atas bara apiagar kamu menjadi sebuku roti yang diberkatiuntuk hidangan kenduri Tuhanmu yang suci
Semua ini akan cinta lakukan kepadamusupaya engkau memahami rahsia hatinyadan dengan itu menjadi wangi-wangian kehidupantetapi seandainya di dalam ketakutanmuengkau hanya mencari kedamaian dan nikmat cintamaka lebih baiklah engkau membalut dirimuyang bogel itudan beredarlah dari laman cinta yang penuh gelorake dunia gersang yang tidak bermusimdi sana engkau akan ketawatetapi bukan tawamudan engkau akan menangistetapi bukan dengan air matamu
Cinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinyadan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinyacinta tidak mengawal sesiapadan cinta tidak boleh dikawal sesiapakerana cinta lengkap dengan sendirinya
Dan pabila engkau bercintaengkau tidak seharusnya berkata“kejadian adalah hatiku,” sebaliknya berkatalah:“aku adalah kejadian”
Dan janganlah engkau berfikirengkau boleh menentukan arus cintakerana seandainya cinta memberkatimuia akan menentukan arah perjalananmu
Cinta tiada nafsu melainkan dirinyatetapi seandainya kamu bercintadan ada nafsu pada cintamu itumaka biarlah yang berikut ini menjadi nafsumu;menjadi air batu yang cairmembentuk anak-anak sungaiyang menyanyikan melodi cintapada malam yang gelap gelitauntuk mengenal betapa pedihnya kemesraanuntuk merasa luka kerana engkau kini mengenali cintadan rela serta gembiramelihat darah dari lukanyauntuk bangun pada waktu fajar dengan hati yang legadan bersyukur untuk satu hari lagi yang terisi cintauntuk beristirehat ketika matahari remanguntuk mengingati kemanisan cinta yang tidak terperiuntuk kembali ke rumahmu ketika air matidengan rasa kesyukuran di dalam hatidan dalam tidurmu berdoalah untuk kekasihmuyang bersemadi di dalam hatimudengan lagu kesyukuran pada bibirmu

Cucu kau tahu, kau menginap di DPR bulan Mei ituBersama beberapa ribu kawanmuMarah, serak berteriak dan mengepalkan tinjuBersama-sama membuka sejarah halaman satuLalu mengguratkan baris pertama bab yang baruSeraya mencat spanduk dengan teks yang seruTerpicu oleh kawan-kawan yang ditembus peluruDikejar masuk kampus, terguling di tanah berdebuDihajar dusta dan fakta dalam berita selaluSampai kini sejak kau lahir dahuluInilah pengakuan generasi kami, katamuHasil penataan dan penataran yang kakuPandangan berbeda tak pernah diakuDaun-daun hijau dan langit biru, katamuDaun-daun kuning dan langit kuning, kata orang-orang ituKekayaan alam untuk bangsaku, katamuKekayaan alam untuk nafsuku, kata orang-orang ituKarena tak mau nasib rakyat selalu jadi mata daduYang diguncang-guncang genggaman orang-orang ituDan nomor yang keluar telah ditentukan lebih duluMaka kami bergeraklah kini, katamuBerjalan kaki, berdiri di atap bis yang melajuKemeja basah keringat, ujian semester lupakan duluMemasang ikat kepala, mengibar-ngibarkan benderamuTanpa ada pimpinan di puncak struktur yang satuTanpa dukungan jelas dari yang memegang bedil ituSudahlah, ayo kita bergerak saja duluKita percayakan nasib pada Yang Satu Itu.

1998
+ Taufik Ismail +
(1 votes, average: 3 out of 5)
Loading ...
Ketika Burung Merpati Sore Melayang
Tuesday, March 4th, 2008
Langit akhlak telah roboh di atas negeriKarena akhlak roboh, hukum tak tegak berdiriKarena hukum tak tegak, semua jadi beginiNegeriku sesak adegan tipu-menipuBergerak ke kiri, dengan maling kebentur akuBergerak ke kanan, dengan perampok ketabrak akuBergerak ke belakang, dengan pencopet kesandung akuBergerak ke depan, dengan penipu ketanggor akuBergerak ke atas, di kaki pemeras tergilas aku
Kapal laut bertenggelaman, kapal udara berjatuhanGempa bumi, banjir, tanah longsor dan orang kelaparanKemarau panjang, kebakaran hutan berbulan-bulanJutaan hektar jadi jerebu abu-abu berkepulanBumiku demam berat, menggigilkan air lautan
Beribu pencari nafkah dengan kapal dipulangkanPenyakit kelamin meruyak tak tersembuhkanPenyakit nyamuk membunuh bagai ejekanBerjuta belalang menyerang lahan pertanianBumiku demam berat, menggigilkan air lautan
Lalu berceceran darah, berkepulan asap dan berkobaran apiEmpat syuhada melesat ke langit dari bumi TrisaktiGemuruh langkah, simaklah, di seluruh negeriBeribu bangunan roboh, dijarah dalam huru-hara iniDengar jeritan beratus orang berlarian dikunyah apiMereka hangus-arang, siapa dapat mengenal lagiBumiku sakit berat, dengarlah angin menangis sendiri
Kukenangkan tahun ?47 lama aku jalan di Ambarawa dan SalatigaBalik kujalani Clash I di Jawa, Clash II di BukittinggiKuingat-ingat pemboman Sekutu dan Belanda seantero negeriSeluruh korban empat tahun revolusiDengan Mei ?98 jauh beda, jauh kalah ngeriAku termangu mengenang iniBumiku sakit berat, dengarlah angin menangis sendiri
Ada burung merpati sore melayangAdakah desingnya kau dengar sekarangKe daun telingaku, jari Tuhan memberi jentikanKe ulu hatiku, ngilu tertikam cobaanDi aorta jantungku, musibah bersimbah darahDi cabang tangkai paru-paruku, kutuk mencekik nafaskuTapi apakah sah sudah, ini murkaMu?
Ada burung merpati sore melayangAdakah desingnya kau dengar sekarang

Tidak ada komentar:


Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory