Rabu, 11 Juni 2008

Keluarga Mukri, Perajin Keris di Gresik yang Masih Eksis

Dijuluki Empu, Karyanya Dikoleksi Orang JermanDalam berbagai cerita legenda, kerap terdengar cerita tentang keris terkenal karya seorang empu. Di Kelurahan Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, masih ada perajin keris yang eksis. Dia juga disebut empu.CHUSNUL C., GresikSOSOK Mukri, bagi masyarakat Kecamatan Kebomas sangat familiar. Pria 73 tahun itu dikenal mempunyai keahlian yang berbeda dari masyarakat sekitar Kawisanyar dan sekitarnya, termasuk di Desa Giri, yang sebagian besar adalah perajin perhiasan emas, perak, maupun imitasi.Namun, Mukri tergolong unik. Bapak tujuh anak itu lebih memilih jadi perajin keris. Sehingga ia pun mendapatkan sebutan mpu (ahli membuat keris). “Kerajinan membuat keris ini turun-temurun bagi keluarga saya. Sejak mbahmbah saya dulu. Saya adalah turunan keempat,” katanya di rumahnya yang cukup sederhana di Kelurahan Kawisanyar Senin (24/12).Entah sudah berapa puluh, ratus, atau mungkin ribuan keris yang dihasilkan bapak tujuh anak ini. Karena Mukri menekuni pekerjaan ini belasan tahun. Mukri pensiun pada usia 73 tahun. Sebab, order keris kepada Mukri tidak hanya bijian. Bahkan, ada yang pesan lusinan. Harganya mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah.“Bila keris alusan harganya pun jutaan,” sela Imam Wahyudi, anak nomor enam yang kini meneruskan keterampilan membuat keris ini. Mukri sejak beberapa bulan ini memang sudah pensiun.Karena tubuhnya sudah tidak begitu kuat lagi. Apalagi penyakit sering menghinggapinya. Sehingga pekerjaan digantikan Imam Wahyudi dan Fahrur Efendi, kakak Imam. “Pegang palu agar besi bisa pipih saya sudah kuat lagi,” katanya.Pekerjaan membuat keris iniselain membutuhkan ketelitian dan ketelatenan, ekstra tenaga. Karena untuk bisa membentuk menjadi sebuah keris, prosesnya cukup panjang. Bahan baku besi tersebut dipanaskan dalam sebuah tungku api kemudian dipipihkan dengan palu. Prosesnya harus berulang-ulang.Kemudian membentuknya menjadi keris dan memberikan ornamen tulisan (bisa bahasa Arab atau Jawa). “Berapa luk(lekuk) terserah pemesan. Yang pasti luk harus ganjil,” katanya sambil menyebut 15, 17, 21 hingga tak terhingga. “Untuk keris alusan (halus) butuh waktu seminggu,” katanya. Siapa saja yang memesan keris, senjata yang dinyakini oleh sebagian orang mempunyai kekuatan magis ini?Mukri memang tidak mengungkapkan secara gamblang. Ia hanyamenyebut bahwa pemesan keris kebanyakan orang Jawa. Solo dan Jogjakarta adalah pelanggan terbanyaknya. Apalagi, Mukri juga membuka reparasi keris.Orang asing pun mengkoleksi keris karya Mukri ini. “Pernah ada orang Jerman ke sini dan memesan keris,” terangnya bangga. Namun, Mukri buru-buru mengatakan bahwa keris hasil kerjanya masih kosongan. Artinya, belum mendapatkan sentuhan magis. Sehingga dalam pembuatannya tidak perlu berpuasa atau kegiatan ritual lainnya. “Karena kami hanya membuatkan kerisnya,” tandasnya. (coy*s)

Tidak ada komentar:


Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory