Kamis, 12 Juni 2008

Tolok Ukur Manusia dari Manfaatnya kepada Orang Lain



Tolok Ukur Manusia dari Manfaatnya kepada Orang Lain




خطبة جمعة
بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاتهالحمد لله رب العاليمن وبه نستعين على امور الدنيا والدين ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيماشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له ولا نعبد الا ايه مخلصين له الدين ولو كره المشركونواشهد ان محمدا عبده ورسوله لانبي بعدهاللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحبه ومن تبعه ووالاه. اما بعد. وياعباد الله اصيكم اياي بتقوالله فقد فاز المتقون
إعلموا ان الله قد قال في القرآن الكريم وهو اصدق القائلينتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان صدق الله العظيموقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : خير الناس انفعهم للناسصدق الله العظيم وصدق رسوله النبي الكريم ونحن على ذلك من الشاهدين والشاكرين والحمد لله رب العالمينمعاشر المؤمنين


terlebih dahulu saya berwasiat untuk diri saya sendiri sekaligus juga untuk hadirin sekalian marilah kita semua bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya taqwa juga jangan sampai kita meninggalkan dunia kecuali keadaan kita tetap menjaga rel Islam yang sesungguhnya. Ma'aasyirol muslimina rahimakumullaah...Allah telah berfirman dalam quran almaidah-2 yang terbaca dalam muqaddimah tadi:

تعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان صدق الله العظيم

Artinya:

tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwwalah kamu kepada Allah sungguhnya Allah amat berat siksanya. Mari kita fahami firman Allah ini. Kita bersama-sama tadi menyimak ada kata-kata ta'awanu, artinya saling tolong-menolong.

Sikap tolong-menolong diantara sesama kita adalah merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu. Karena kita ini semuanya, bukan hanya sebagai makhluq pribadi saja tetapi juga sebagai makhluk sosial.

Makhluk yang butuh bermasyarakat. Setiap individu yang ada di masyaratkat, pasti mempunyai kelebihan yang ada dalam diri masing-masing. Potensi itulah yang harus didayagunakan dan dimanfaatkan utuk menolong sesama kit lebih-lebih yang membutuhkan. Kelebihan dan kekurangan yang ada dalam individu masing-masing seyogyanyalah saling mengisi.

Untuk memenuhi kebtuhan yang ada di dalam masyarkat itu sendiri.

Seharusnyalah adanya kerjasama yang baik dan masing-masing mesti bersama-sama merasa bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Dan untuk melihat contoh-contoh kerjasama yang baik ini sangat banyak. Tapi coba dalam kesempatan ini mengetengahkan salah satu makhluq Allah yang bisa dijadikan contoh adalah binatang yang bernama lebah. LEBAH itu mempunyai dedikasi yang sangat tinggi terhadap masyarakatnya. Kerjsama yang haromois membangun sarangnya secara bersama-sama. Setelah jadi sarangpun untuk menjaganya pun dikerjakan secara bersama-sama kalau coba-coba ada yang ingin mengusik tempat tinggalnya binatang itu, maka mesti berpikir seribu kali. Itulah yang kami lihat pada masyarakat lebah. Kerjasama yang baik itu disamping menjaga apa yang diproduksi, ternyata apa yang diproduksi dari lebah itu luar biasa. Disamping untuk memenuhui kebutuhannya sendiri, iapun bisa ekspansi kepada masyarakat di luar dirinya, yaitu manusia. Karenanya, kerjsama lebah harus kita tiru. Ternayta, adapula contoh yang tidak boleh ditiru oleh manusia yaitu suatu binatang yang hanya memikirkan diri sendiri. Membangun rumah senidri. Untuk masyarakatnyapun ia tidak mau peduli apalagi untuk masyarakat lain. Ia adalah sarnag laba-laba. Marilah kita amati. Ia membangun sendirian bahkan merasa aman, sebagai tempat perlindungan; iapun berbangga diri. Hasil karyanya tanpa bantuan pihak lain;

Ia merasa kokoh. Itulah sang laba-laba. Padahal kenyataanya, karya itu tidak sesuai apa yang diperkirakan oleh dirinya. Justru sebaliknya, selain dia akan menilai rumah itu sangat rapuh, tidak ada kekuatan, baru diterjang oleh burung kecil saja langsung berantakan. Itulah hasil dari berbangga diri, hasil mandiri, hasil dari menyendiri. Itulah yang disebut ta'ajjub namanya. Siapapun orangnya yang berbangga diri, lemah, tidak ada kekuatan. Ini contoh yang nyata di alam ini. Hadirin yang berbahagia .....Tolong-menolong yang termaktub dalam quran adalah ta'aawanuu. Kemudian jika diteruskan setelah ta'awanu ada kalimat 'alal birri wattaqwaa.

Maksudnya adalah kita bertolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa. Kalau kita pahami apa kata albirri. Ia berarti kebajikan setiap orang yang melakukan kebaikan.

Kemudian apa ukurannya? Ia memiliki manfaat untuk dirinya. Sebagai contoh manusia memiliki manfat untuk manusia lainnya. Sebuah karya terlihat bagus hasilnya, dikerjakan secara bersama-sama. Misalnya membuat karya untuk kepentingan umum seperti masjid, jalan raya, lapangan olah raga, selokan lingkungan dll. Kemudian karya-karya tersebut diperindah dengan nilai estetika seni yang baik, itu disebut albirru. Nah di situlah manusia akan menyatakan keridoannya. Sebab kalimaah riddonnas lakal birru, bahwa kerindoan manusia itu hanya terbatas pada yang indah-indah tampilnya. Maka kalau tidak bagus walaupun bermanfat, maka manusia tidak meridoi. Itulah keridoan manusia. Pokoknya batasannya adalah yang indah dan bagus. Karena itu ayat ini meneruskan dengan ungkapan wattaqwa... sedangkan arti wattaqwa adalah ridonnas. Keridoan Allah tidak hanya sebatas melihat yang indah saja tapi justru ada fondasi yang penting yaitu taqwa.. Misalnya, kita milihat suatu bangunan sangat indah sekali, kemudian manusia meridoi dan menjadi senang. Ditambah lagi bangunan itu berasal dari rezki yang halal. Maka langsung Allah pun meridoi. Di sini berarti keriodan itu memiliki dua arah: keriodan manusia diperoleh, begitu pula keridoan Allah. Oleh karena itu kewajiban bagi setiap individu, setiap kali beramal ibadah harus dilakukan menuju dua arah.

Ridho manusai juga rido Allah. Jangan dikerjakan dengan saparo. Kalau hanya mengerjar rido manusia maka akan tersiksa di dunia dan akherat; namun jika hanya karena rido Allah saja dijamin pribadinya, dunia akhterat; Jika mencari rido manusia dan Allah ini berarti keindahan untuk manusia tapi ketaqwaannya menuju kepada Allah.

Itu sangat bagus sekali. Artinya keridoan di sini adalah memberikan kesenangan kepada manusia. Lalu kenapa kita harus mencari rido manusia dan menyengkan manusia? Hal ini karena kita sebagai mankhluq sosial. Mengapa kita mencari rido Allah, karena kita adalah mkhluq pribadi. Adapun cara untuk mencari rido Allah dengan niat. Setiap kali kita bermal ibadah, harus disertai nilai ikhlas. Yang dimaksud dengan ikhlas adalah mengarahkan segala amal ibadah kepada Allah. Dalam bahasa lain, menitipkan segala sesuatu di sisi Allah. Jika segala sesuatu dititpkan kepada Allah, pasti segala sesuatu itu akan dijaga-Nya.

Shalat karena Allah menyembah Allah karena Allah. Jika dilakukan dengan ikhlas, maka itu yang disebut menitipkan kepada Allah; dalam bersedekah, kita memberikan sesuatu bukan karena siapa-siap namun demi karena Allah itu pun berarti menitipkan sedekahnya di sisi Allah. Jika suatu waktu kita merasa membutuhkan karena terdesak keadaan, kemudian kita bermohon kepada Allah, bermunajat kepada dan berdoa kepadaNya, maka Allah pun akan melihat adakah yang ia dititpkan di sisi-Ku. Jikalau ada pasti akan dikembalikannya. Bahkan tidak akan berkurang sedikitpun. Karena jika menitipkanya kepada Allah maka akan dikembalikan 10 kali lipat.

Nah, dengan demikian jelaslah bahwa keuntungan kita jika beramal karaena Allah kita bebas melakukan rentenir dengan Allah. Bayangkan 1 jadi 10, kadang 70 100, 200 dst. Silakan menjadi profesi rentenir namun hanya kepada Allah sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyaknya.

Namun janganlah menjadi rentenir sesama mansia karena menurut hukum syariat terlarang keras. Haram hukumnya. Hardirin yang berbahagia... Marilah kita saling mengerti bahwa anjuran quran yang berisi tolong-menlong dan diperkokoh oleh hadis Nabi tolong-menolong antara si kuat dan lemah kaya dan si miskin adalah merupakan suatu masyarkat yang indah. Masyarkat yang sejahtera. Sebagaimana Allah berfirman dalam hadits qudsi al aghniyaaul wukalaai, artinya orang-orang kaya itu wakil. Namanya wakil, ya wajar kalau jumlahnya sedikit.

Sebagai perbandingan:

rakyat Indoneia berjumlah ratusan juta tapi wakilnya hanya 1000 di DPR/MPR. Betul-betul contoh ini menunjukkan bahwa wakil itu sangat sedikit. Artinya orang kaya jumlahnya sangat sedikit. Tapi ingat kalau wakil-wakil tersebut tidak dapat dipercaya lagi jangan salahkan siapa-siap kalau ada demo. Ingatlah bagaimana demo di Gedung DPR/MPR luar biasa besarnya. Hal itu karena para wakil rakyat itu sudah tidak dipercaya. Begitu juga sama saja jika orang kaya sudah tidak percaya lagi oleh Allah maka jangan heran jika Allah memerintahkan kepada para trentaranya untuk demo kepada orang-orang kaya.

Sebagaimana firman Allah :

وما يعلم جنود ربك الا هوArtinya: "tidak mengetahui tentara Allah kecuali Dia".

Tentara Allah itu terdiri dari Air, api, angin dan Hama. Air kalau sudah mengamuk rumah mewahpun tenggelam. Tapi Allahpun adil kalau orang kaya sebagai anggota masyarakat, sebagai parternya orang lemah. Orang lemahpun punya kewajiban kalau orang kaya itu punya kewajiban:

apa kewajibannya sebagaimana hadis Rasulullah saw:

فَقَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah menolong umat ini karena kelemahannya para kaum du'afa yang terus-menerus berdoa, shalat dan tetap dalam ikhlas.

" Jika kaum duafanya tidak pernah berdoa, tidak pernah sujud, tidak pernah ikhlas. Jika mereka tidak dimikian berati sudah tidak dipercaya lagi. Ini berarti dalam kasus di negara manapun jika dua wakil yang ada di dunia ini sudah tidak dipercaya lagi oleh Allah. Maka wajar kalau Allah itu demo. Bala itu akan datang baik dari langit turun ke Bumi, atau dari dalam Bumi keluar ke permukaan, gempa di mana-mana, angin bertiup sangat kencang, perut bumi mulai keluar dan lain-lain. Hadirin kaum muslimin yang berbahagia..... Kita sebagai anggota masyarakat mempunyai porsi masing-masing. Apakah porsi kita sebagai orang lemah atau porsinya sebagai orang kaya. Ingatlah terus akan kewajiban orang kaya, Ia mesti beribadah dengan cara orang kaya, misalnya jangan disimpan 100 % harta kekayannya tetapi keluarkanlah. Kepada kaum du'afa, janganlah terus-terusan menikmati pulasnya tidur! Perbanyaklah berdoa. Jika dua tugas oleh yang dikerjakan sesuai porsinya masing-masing baru terjadi dua kelompok masyarakat yang bermanfaat. Maka dari sinilah nilai manusianya meningkat. Karena nabi bersabda : "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya." Hadits tersebut menjelaskan bahwa nilai manusia itu dilihat dari kemanfaatnya. Jika hartanya banyak, dan bermanfaat bagi orang lain, berarti ada nilai buat manusia. Begitu pula sebagai duaafa jika rajin berdoa, rajin dalam mengerjakan shalatnya kemdian ikhlas dalam segala hal, maka nilai kaum duafa ini kemanusiaanya naik. Kalau dua-duanya terlaksana maka menjadilah masyarakat yang adil makmur sejahtera, loh jinawi. Akhirnya cobalah kita masing-masing harus punya motor. Tiada hari tanpa menyenanggkan orang lain. Itu adalah sifat motor. Tiada hari tanpa menyenangkan orang lain. Jadi, kita harus berkpkir setiap hari.. sudahkah bermanfaat hari ini untuk orang lain? Demikianlah khutbah hari ini semoga bisa membangunkan orang yang tengah tidur sehingga siap terjun di arena perjuangan, di tengah-tengah masyarakat. Karenanya harus selalu memiliki motto : "Aku harus bermanfat di tengah masyarakat" Semoga.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيموالعصر ان الأنسان لفى خسر الا الذين امنوا وعملوا الصلحات وتواصوابالحق وتواصوا بالصبر. بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم ونغعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو الغفور الرحيم، رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين ويانجات التائبين.


dicek kembali ayat dan tulisan hadits atau lainnya. Khutbah disampaikan oleh Alumni Buntet di Masjid Baiturrahim Jakarta.

Tidak ada komentar:


Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory