Rabu, 11 Juni 2008

sejarah Walisongo



sejarah Walisongo
Walisongo(Dikumpulkan dan disarikan dari beberapa sumber)Mungkin seperti kebanyakan orang di Indonesia, dulunya saya menduga Walisongo adalah suatu majelis yang terdiri dari sembilan ulama yang sering berkumpul untuk bermusyawarah tentang suatu perkara. Misalnya, bersama-sama membangun Masjid Agung Demak. Ternyata setelah men-cek angka-angka tahun masa hidupnya ternyata malah melebihi dari dugaan semula, mungkin berasal dari lebih dua generasi yang berbeda. Jadi walaupun masih ada ikatan keluarga maupun ikatan guru-murid, ada kemungkinan beberapa diantaranya tidak pernah bertemu secara fisik.Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata 'sana' berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo ini adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel)) pada tahun 1474. Saat itu dewan Walisongo beranggotakan Raden Hasan (Pangeran Bintara); Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang, putra pertama dari Sunan Ampel); Qasim (Sunan Drajad, putra kedua dari Sunan Ampel); Usman Haji (Pangeran Ngudung, ayah dari Sunan Kudus); Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri, putra dari Maulana Ishaq); Syekh Suta Maharaja; Raden Hamzah (Pangeran Tumapel) dan Raden Mahmud.Para Walisongo adalah intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.Anggota Walisongo tertua adalah Sunan Gresik disebut juga Maulana Malik Ibrahim.Makam keramat Sunan Gresik terletak di Desa Gapura, sedikit di pinggir Kota Gresik, Jawa Timur. Desa ini berbatasan dengan Laut Jawa, sehingga merupakan point of entry yang strategis bagi Sunan Gresik yang datang pada tahun 1391 dari arah Barat. Banyak dugaan tentang asal-muasal kedatangan Sunan Gresik yang bernama asli Maulana Malik Ibrahim ini. Berbagai sumber menyebut kemungkinan ia datang dari Champa, Gujarat, Shamarkand, Hadramaut, bahkan Persia.Dalam salah satu catatan disebut bahwa ia datang bersama abangnya yang bernama Maulana Ishaq. Di kemudian hari, putra Ishaq belajar agama dari Sunan Gresik, dan kemudian meneruskan syi'ar dengan nama Sunan Giri. Dalam catatan lain disebut bahwa keduanya adalah putra Syekh Jumadil Qubro. Maulana Malik Ibrahim ditugasi menyebarkan Islam di Tanah Jawa, sedangkan Maulana Ishaq meng-Islam-kan Samudra Pasai. Putera dari Maulana Ishaq dikemudian hari belajar ke Gresik dan kemudian bergelar Sunan Giri.Generasi kedua adalah Sunan Ampel dan Sunan Giri.Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat adalah putra Maulana Malik Ibrahim, Muballigh yang bertugas dakwah di Champa, dengan ibu putri Champa. Jadi, terdapat kemungkinan Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan dari ayahnya dan Champa dari ibunya. Sunan Ampel adalah tokoh utama penyebaran Islam di tanah Jawa, khususnya untuk Surabaya dan daerah-daerah sekitarnya.Sunan Giri yang bernama kecil Raden Paku atau Ainul Yaqin bergaul akrab dengan, Raden Makdum Ibrahim (putra Sunan Ampel) yang kemudian bergelar Sunan Bonang. Mereka berdua bahkan dikirim bersama-sama ke Tanah Suci untuk mendalami Islam. Sekembalinya ke Jawa, mereka berdua melakukan syi'ar di tempat yang berlainan.Dalam melakukan dakwah, Sunan Giri mulai menggunakan simbol-simbol Jawa, antara lain dengan menciptakan lagu-lagu permainan anak-anak seperti "Lir-Ilir", "Jethungan", dan "Cublak-cublak Suweng" yang masih populer di pedesaan Jawa hingga kini. Dalam kesenian yang lebih tinggi, Sunan Giri juga dikenal sebagai pencipta tembang "Asmaradhana" dan "Pucung".Generasi ketiga meliputi putera dan menantu Sunan Ampel. Sunan Ampel ini berputera dua orang yang juga menjadi Wali, yaitu Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Sunan Ampel juga bermenantukan Sunan Kalijaga dan Sunan NgudungNama Sunan Bonang diperoleh dari Desa Bonang di dekat Jepara, tempatnya berdakwah. Sunan Bonang adalah seorang Wali yang dikenal memiliki ilmu kebatinan tinggi. Ia mengembangkan ilmu zikir dari Rasulullah s.a.w. yang dikombinasi dengan pernapasan yang disebut Rahasia Alif-Lam-Mim. Di masa sekarang, ilmu ini dikembangkan menjadi tenaga-dalam silat tauhid. Karya Sunan Bonang lagu "Tombo Ati" sekarang bahkan populer kembali melalui garapan Cak Nun dan Opik.Sunan Drajat, adik Sunan Bonang, bertugas melakukan dakwah di daerah Lamongan, bernama kecil Syarifuddin atau Raden Qasim. Ia dikenal sangat cerdas dan hanya mau melakukan dakwah setelah terlebih dulu memajukan kesejahteraan masyarakat. Program pengentasan kemiskinan yang dilakukannya didasari pada tujuh prinsip yang dilambangkan pada jumlah anak tangga ke makamnya. Ia juga menggunakan simbol-simbol Jawa dalam tembang "Pangkur" untuk berdakwah.Sunan Kalijaga-lah yang dianggap paling lekat namanya dengan kebudayaan Jawa. Nama kecilnya adalah Raden Said. Ia memelopori dihentikannya penggunaan simbol-simbol Arab dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa. Ia selalu memakai kain panjang dari batik dan baju surjan dari lurik, serta blangkon yang khas Jawa. Ajaran-ajarannya yang sarat dengan simbol budaya Jawa membuat Sunan Kalijaga sering "dituduh" sebagai pengajar sinkretisme. Doa yang dibalut dalam tembang "Dandanggula" berjudul "Rineksa ing Wengi" sangat Islami, tetapi juga sangat n-Jawa-ni. Ia sealiran dengan kakak iparnya, Sunan Bonang, dalam hal ajaran sufi berbasis salafi. Karya budayanya yang lain adalah cerita wayang "Petruk Jadi Ratu", tradisi Grebeg Maulud, dan Layang Kalimasada. Sunan Kalijaga yang berusia lebih dari 100 tahun mengalami masa akhir Majapahit dan awal Kerajaan Mataram. Ia membangun Masjid Demak dan membantu Sunan Gunung Jati membangun Masjid Cirebon.Generasi keempat adalah putera dari Sunan Kalijaga yaitu Sunan Muria dan putera dari Sunan Ngudung yaitu Sunan Kudus.Sunan Kudus yang bernama kecil Raden Jaffar Siddiq hingga sekarang meninggalkan jejak kuliner yang dianut warga Kudus dan Pati, yaitu berbagai makanan khas yang dibuat dari daging kerbau. Soalnya, pada waktu itu Sunan Kudus melarang penyembelihan sapi, satwa yang diberhalakan oleh warga Hindu. Pada perayaan Idul Adha pun yang disembelih sebagai hewan kurban bukanlah sapi, melainkan kerbau. Kemungkinan dari sinilah asal usul sate dan soto Kudus yang berdaging kerbau.Sunan Muria yang bernama kecil Raden Umar Said mengikuti jejak ayahnya menjadi Wali yang sangat akrab dengan masyarakat. Ia bahkan dipuja sebagai Wali-nya kaum papa. Ia hidup di tengah rakyat jelata, dan mengajari mereka cara bercocok tanam yang lebih produktif. Ia juga merupakan jurudamai yang andal pada masanya. Ketika terjadi konflik internal di Kerajaan Demak, ialah jurudamainya. Seperti ayahnya, ia juga menciptakan tembang-tembang Jawa "Sinom" dan "Kinanti" untuk berdakwah.Satu-satunya Wali yang tidak memiliki hubungan darah dengan Wali yang lain adalah Sunan Gunung Jati. Nama kecilnya adalah Syarif Hidayatullah, putra Jamaluddin Akbar, seorang saudagar dari Gujarat yang dikenal sebagai seorang Sufi Agung di Nusantara dengan nama Syekh Maulana Akbar. Ia menikah dengan Nyai Rara Santang, putri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya Walisongo yang berdarah Sunda.Sunan Gunung Jati adalah perintis berdirinya Kerajaan Islam Banten yang kemudian dipimpin oleh putranya sebagai Sultan Banten yang pertama. Sunan Gunung Jati sendiri kemudian hijrah ke Cirebon untuk melanjutkan syi'ar Islam, dan mendirikan Kasultanan Cirebon sebagai Sultan Cirebon yang pertama. Demikianlah secara ringkas yang sempat dikompilasi dari berbagai macam sumber seperti koran, buku, browsing internet bahkan sekedar obrolan. Masih banyak para ulama bahkan sudah berda'wah sebelum jamannya para Walisongo.

coy*s

Tidak ada komentar:


Free chat widget @ ShoutMix
hit counter KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog-indonesia.com blog-indonesia.com http://iwanfalsmania.blogspot.com Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory